Kamis, 12 Mei 2011

AYAT-AYAT INTI ALQURAN


AYAT-AYAT INTI AL QUR’AN


Sumber: AL QUR’AN dan TERJEMAHNYA.
Proyek Pengadaan Kitab Suci Al Qur’an Dept. Agama R.I.
Pelita V/Tahun III/1986/1987.
Diterjemahkan oleh: Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al Qur’an.
Dicetak oleh: PT. SERAJAYA SANTRA.



ALKITAB [TAURAT & INJIL]
01. Percaya kepada wahyu yang selain Al Qur’an:
> “Percaya kepada wahyu yang diturunkan ALLAH, berarti tidak hanya percaya kepada
Al Qur’an, tetapi juga percaya kepada segala wahyu yang diturunkan dalam semua ma
sa, serta yang diturunkan kepada tiap-tiap umat.” [Kandungan Al Qur’an, hal. 92].
> “….akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian
, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi.” - 2 Al Baqarah 177.
02. Kitab-kitab sebelum Al Qur’an:
> “dan mereka yang beriman kepada Kitab [Al Qur’an} yang telah diturunkan kepadamu
dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu.” – 2 Al Baqarah 4.
> “Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad saw, ialah kitab-kitab yang di
turunkan sebelum Al Qur’an seperti: Taurat, Zabur dan Injil.” - Keterangan no. 17.
03. Orang-orang yang beruntung:
> “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari TUHAN mereka, dan merekalah o-
rang-orang yang beruntung.” - 2 Al Baqarah 5.
04. Al Qur’an membenarkan Alkitab:
> “sedang Al Qur’an itu adalah [kitab] yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada
mereka.” – 2 Al Baqarah 91.
> “membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan In
jil.” – 3 Ali Imran 3. >> 12Yusuf 111; 46Al Ahqaf 12.
05. Harus mendengarkan kesaksian Alkitab:
> “[Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat], maka
bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar.” - 3 Ali Imran
93.
> “Maka jika kamu {Muhammad] berada dalam keragu-raguan tentang apa yang KAMI
turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebe
lum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari TUHANmu. Sebab itu
janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.” – 10 Yunus 94
06. Kitab Musa sebagai pedoman dan rahmat:
> dan sebelum Al Qur’an itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat.”
- 11 Hud 17.
07. Al Qur’an menerangkan Alkitab:
> “Dan KAMI turunkan kepadamu Al Qur’an, agar kamu menerangkan kepada umat ma
nusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.” - 16
An Nahl 44.
08. Alkitab memberikan keterangan yang cukup:
> “Dan sesungguhnya KAMI telah mengutus sebelum kamu beberapa orang rasul kepada
kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan yang cukup.” - 30Ar
Rum 47.
09. Alkitab diprediksi Al Qur’an:
> “Dan sesungguhnya telah KAMI berikan kepada Musa Alkitab [Taurat], maka jangan
lah kamu [Muhammad] ragu-ragu menerima [Al Qur’an itu] dan KAMI jadikan Alkitab
[Taurat] itu petunjuk bagi Bani Israil.” – 32 As Sajdah 23.

ALLAH
10. Allah menghendaki keanekaragaman umat:
> “Sekiranya ALLAH menghendaki, niscaya kamu dijadikanNYA satu umat saja, tetapi
ALLAH hendak menguji kamu terhadap pemberianNYA kepadamu, maka berlomba-lom
balah berbuat kebajikan.” -5 Al Ma’idah 48; 11Hud 118; 2Al Baqarah 20.
……….AIA, 01.
11. Larangan mengadakan sekutu bagi ALLAH:
> “Janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi ALLAH.” - 2 Al Baqarah 22.
12. ALLAH mengadakan permusuhan antara manusia dengan manusia:
> “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain.” – 2 Al Baqarah 36.
13. Timur dan barat kepunyaan ALLAH:
> “Dan kepunyaan ALLAH-lah timur dan barat, maka ke manapun kamu menghadap di
situlah wajah ALLAH. Sesungguhnya ALLAH Mahaluas [rahmatNYA] lagi Mahamenge
tahui.” – 2 Al Baqarah 115.
> “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur atau barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi sesungguhnya kebajikan ialah beriman kepada ALLAH, hari kemudian, malaikat
-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi.” – 2 Al Baqarah 177.
14. ALLAH semua bangsa:
> “DIA adalah TUHAN kami dan TUHAN kamu.” – 2 Al Baqarah 139.
15. Arti kata RABBANI:
> Ialah orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada ALLAH. – 3 Ali Imran 79, Kete-
rangan no. 208. 16. Orang yang fasik:
> Ialah orang yang tidak mengindahkan perintah ALLAH. – 3 Ali Imran 82, Ket. No. 210.
17. Inna Lillahi Wa inna ilahi raji’un:
> “Sesungguhnya kami adalah milik ALLAH dan kepadaNYA-lah kami kembali.” - 2Al Ba
qarah 156, Ket. No. 101.
18. Artinya Makruf:
> Segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada ALLAH.” – 3 Ali Imran 104, Ket. No.
217.
19. Artinya Mungkar:
> Segala perbuatan yang menjauhkan kita dari ALLAH – 3 Ali Imran 104, Ket. No. 217.
20. Jangan mengatakan TUHAN itu tiga:
> “dan janganlah kamu mengatakan: [TUHAN itu] tiga.” – 4 An Nisa’ 171.
21. Loh-loh batu hukum ALLAH sebagai pelajaran:
> “Dan telah KAMI tuliskan untuk Musa pada lauh-lauh [Taurat] segala sesuatu sebagai
pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu.” – 7 Al A’raf 145.
22. Firman ALLAH yang tidak berubah:
> “Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat [janji-janji] ALLAH.” -10 Yunus 64.
23. Menciptakan dalam 6 masa:
> “Dan DIAlah yang menciptakan langit dan bumi dalam 6 masa.” - 11Hud 7.
* Di dalam 41 Fussilat 9, 12, dikatakan dalam 2 masa.
24. TUHAN menjadi ahliwaris:
> “Dan sesungguhnya benar-benar KAMI-lah yang menghidupkan dan mematikan dan
KAMI [pulalah]yang mewarisi.” - 15 Al Hijr 23.
> “Sesungguhnya KAMI mewarisi bumi.” – 19 Maryam 40.
25. ALLAH menciptakan setan:
> “Dan KAMI telah menciptakan jin sebelum [Adam] dari api yang sangat panas.” - 15Al
Hijr 27.
* 6 Al An’am 128 menerangkan bahwa jin adalah setan.
* Catatan:
ALLAH adalah TUHAN yang sempurna. Tidak mungkin DIA menciptakan sesuatu yg
jahat [tidak sempurna]. Semua ciptaanNYA adalah sempurna. Bila Setan atau manu
sia berbuat jahat itu terjadi oleh karena pilihannya sendiri sebagai makhluk yang sem
purna, bukan perbuatan ALLAH. Itulah ujud kesempurnaan makhluk yang hidup. Dia
bisa memikirkan pilihan antara yang jahat dan yang baik. Bukan seperti robot yang
sudah diprogramkan perbuatannya.
26. ALLAH berunding dengan malaikat:
> “Dan [ingatlah] ketika TUHAN-mu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya A-
KU akan menciptakan seorang manusia dari tanah kering [yang berasal] dari lumpur
hitam yang diberi bentuk.” – 15 Al Hijr 28.
27. ALLAH tidak bertanggung-jawab atas kejahatan seseorang:
> “Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah [ALLAH], maka sesungguhnya dia
berbuat itu untuk [keselamatan] dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka se-
sungguhnya dia tersesat bagi [kerugian] dirinya sendiri.” – 17 Al Isra’ 15.
* Bandingkan dengan Al Isra’ 13: “Dan tiap-tiap manusia itu telah KAMI tetapkan a-
……..AIA, 02.
mal perbuatannya.” Baca juga ayat 4-5.
28. ALLAH mentakdirkan bangsa Israil menjadi perusak:
> “Dan telah KAMI tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: Sesungguhnya kamu a-
kan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombong-
kan diri dengan kesombongan yang besar……dan itulah ketetapan yang pasti terlaksa-
na.” – 17 Al Isra’ 4-5.
29. Hal-hal yang rahasia untuk ALLAH:
> “Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: Ruh itu termasuk urusan
TUHAN-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” – 17 Al Isra’ 85.
30. Beriman atau tidak beriman sama saja bagi ALLAH:
> “Katakanlah: Berimanlah kamu kepadaNYA atau kamu tidak usah beriman [sama saja
bagi ALLAH].” – 17 Al Isra’ 107.
31. TUHAN menetapkan semua orang masuk neraka:
> “Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu ba-
gi TUHAN-mu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.” – 19 Maryam 71.
32. ALLAH tidak layak mempunyai anak:
> “Dan tidak layak bagi TUHAN Yang Mahapemurah mengambil [mempunyai] anak.” -
19 Maryam 92; 88; 43 Az Zukhruf 81; 39 Az Zumar 4.
33. Menghadap ALLAH sebagai hamba:
> “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada TUHAN Yg
Mahapemurah selaku seorang hamba.” – 19 Maryam 93.
34. ALLAH tidak memerlukan seorang perantara:
> “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak ALLAH Yang Ma
hapemurah akan menanamkan dalam [hati] mereka rasa kasih sayang.” - Maryam 96.
  • Keterangan No. 911: “Dalam surat Maryam ini nama ALLAH ‘AR RAHMAN’ banyak disebut, untuk memberi pengertian bahwa ALLAH memberi ampun tanpa
PERANTARA.”
35. ALLAH mengetahui yang benar dan yang dusta:
> “maka sesungguhnya ALLAH mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya
DIA mengetahui orang-orang yang dusta.” – 29 Al Ankabut 3.
36. Sumpah ALLAH;
> “Demi Al Qur’an yang penuh hikmah.” – 36 Yasin 2.
> “Demi [rombongan] yang bershaf-shaf dengan sebenar-benarnya.” -37 As Saffat 1
Bandingkan dengan Kitab Kejadian 22:16: “Aku bersumpah demi diriKU sendiri.” A-
yat ini mengenakan sumpahNYA kepada diriNYA sendiri, karena tidak ada yang lebih
tinggi dari diriNYA. Sebab sumpah seharusnya diucapkan terhadap sesuatu yang lebih
tinggi kedudukannya; bukan terhadap yang lebih rendah.
37. La ilaha illallah:
> “Tiada TUHAN yang berhak disembah melainkan ALLAH.” – 37 As Saffat 35.
* La = Tidak ada; Ilaha = Ilah/Berhala; Illallah = Selain ALLAH.
Karena itu terjemahan yang benar dari: La ilaha illallah, adalah Tidak ada berhala
selain ALLAH.
* Kalau TUHAN dalam bahasa Arab adalah: RABB; TUHAN-ku = RABBI; TUHANmu
= RABBAKA; TUHAN kita = RABBANA.
Maka, “Tidak ada TUHAN selain ALLAH” seharusnya adalah: “La RABB illallah.”
Tetapi firman itu: “La ilaha illallah.”
38. Kalau ALLAH hendak mengambil anak:
> “Kalau sekiranya ALLAH hendak mengambil anak, tentu DIA akan memilih apa yang
dikehendakiNYA diantara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakanNYA. Mahasuci
ALLAH. DIA-lah ALLAH Yang Mahaesa lagi Mahamengalahkan.” – 39 Az Zumar 4.
39. Menciptakan dalam 2 masa:
> “Katakanlah: Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi da-
lam dua masa ?” – 41 Fussilat 9, 12.
* Bandingkan dengan 11 Hud 7 [dalam 6 masa].
40. Yang Awal dan Yang Akhir:
> “DIA-lah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhakir dan Yang Batin.” – 57 Al Hadid 3.
41. Dua ALLAH:
> “Maka AKU bersumpah dengan TUHAN yang mengatur tempat terbit dan terbenamnya
matahari, bulan dan bintang; Sesungguhnya “K A M I” benar-benar Mahakuasa.” -
70 Al Ma’arij 40.
……….AIA, 03.
42. ALLAH bersumpah dengan TUHAN:
> “Maka AKU bersumpah dengan TUHAN.” – 70 Al Ma’arij 40.
* Bandingkan dengan no. 36 [36 Yasin 2; 37 As Saffat 1].
43. ALLAH Pemelihara Al Qur’an:
> “Sesungguhnya KAMI-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya KAMI be-
nar-benar memeliharanya.” – 15 Al Hijr 9.
44. Kasih Karunia ALLAH yang menyelamatkan:
> “Bersumber dari Abu Hurairah, Beliau berkata: Rasulullah saw bersabda: Mendekat-
lah dan berusahalah benar! Ketahuilah, bahwa setiap orang di antara kalian tidak ba-
kal selamat karena AMALnya. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, tidak juga eng-
kau ? Rasulullah bersabda: Tidak juga aku, kecuali bila ALLAH melimpahiku dengan
rahmat dan karunia dariNYA.” - Hadits Shakih Muslim, oleh Adib Basri Mustafa, hal.
819, No. 76 dan 77.

AL QUR’AN.
45. Arti Quraan: Bacaan.
46. Cara-cara Al Qur’an diwahyukan:
> a. Malaikat memasukkan wahyu itu ke dalam hatinya. Dalam hal ini Nabi saw tidak ada
melihat sesuatu apapun, hanya beliau merasa bahwa itu sudah berada saja dalam kal
bunya. Mengenai hal ini Nabi mengatakan: “RUHUL QUDUS mewahyukan ke da
lam kalbuku.” - Lihat; 42 Asy Syura 51.
Catatan: Bunyi Surat Asy Syura 51, tidak seperti itu. Apakah telah diubah ?!
b. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi berupa seorang laki-laki yang mengu
capkan kata-kata kepadanya sehingga beliau mengetahui dan hafal benar akan kata-
kata itu.
c. Wahyu datang kepadanya seperti gemerincingnya lonceng.
d. Malaikat menampakkan diri dalam rupa aslinya. - [Sejarah Al Qur’an, hal. 16-17].
47. Nama-nama lain Al Qur’an:
> a. Al Kitaab atau Kitaabullah, yang artinya sama dengan Al Qur’an.
b. Al Furqaan, artinya: Pembeda, antara yang benar dengan yang batil.
c. Adz Dzikir, artinya: peringatan.
48. Penambahan istilah-istilah baru dalam Al Qur’an:
> “Baru pada masa Al Hajjaj bin Jusuf Ats Tsaqafi, diadakan penulisan di DALAM atau
di PINGGIR Al Qur’an dan di TAMBAH dengan istilah-istilah baru.” - Sejarah Al Qur’
an, hal. 19.
49. Perkembangan TAFSIR Al Qur’an:
> “Begitu pula halnya tafsir Al Qur’an; ia BERKEMBANG MENGIKUTI IRAMA perkem
bangan masa dan MEMENUHI KEBUTUHAN manusia dalam SUATU GENERASI. Ti-
ap-tiap masa dan generasi MENGHASILKAN tafsir-tafsir Al Qur’an YANG SESUAI
DENGAN KEBUTUHAN dan KEPERLUAN generasi itu dengan tidak menyimpang da-
ri ketentuan-ketentuan agama Islam sendiri.” - Sejarah Al Qur’an, hal. 28.
50. Tafsir Al Qur’an HASIL pikiran manusia:
> “Diantara para sahabat dan tabi’ien dalam menafsirkan Al Qur’an, DISAMPING meng
gunakan hadits-hadits Nabi, JUGA menggunakan hasil PIKIRAN MEREKA MASING-
MASING.” - Sejarah Al Qur’an, hal. 30-31.
51. Tafsir Al Qur’an DIKEMBANGKAN DENGAN ILMU PENGETAHUAN:
> “Setelah agama Islam meluaskan sayapnya ke daerah-daerah yang berkebudayaan la-
ma, seperti: Persia, Asia Tengah, India, Syiria, Turki, Mesir, Ethiopia dan Afrika Utara
, terjadilah persinggungan dan pergeseran antara agama Islam YANG MASIH DALAM
BENTUK SEDERHANA dengan kebudayaan lama yang sudah diolah, berkembang ser
ta mempunyai kekuatan dan keuletan.
Maka sejak waktu itu mulailah kaum Muslimin mempelajari pengetahuan-pengetahuan
yang dimiliki oleh penganut-penganut kebudayaan tersebut. Karena itu mulailah kaum
Muslimin MEMPELAJARI ILMU LOGIKA, ILMU FALSAFAH, ILMU EKSAKTA, IL-
MU HUKUM, ILMU KETABIBAN, dan sebagainya, sehingga dalam beberapa waktu
saja telah dapat dimiliki dan dibukukan ILMU-ILMU GAYA BAHASA, ILMU KEIN
DAHAN BAHASA dan SEGALA HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN ILMU BAHA
SA.
Perubahan ini menimbulkan pula perubahan dalam penyusunan dan pemikiran tentang
kitab-kitab tafsir. Ahli-ahli tafsir TIDAK LAGI hanya mengutip riwayat dari sahabat,
………….AIA, 04.
tabi’ien dan tabi’it tabi’ien saja, tetapi mulai bekerja, MENYELIDIKI, MENELITI, dan
MEMBANDINGKAN apa-apa yang telah dikerjakan oleh orang-orang yang dahulu da
ri mereka. TIDAK HANYA SAMPAI DEMIKIAN SAJA, bahkan para musafir telah mu-
lai menafsirkan dari segi gaya bahasa, keindahan bahasa, tata bahasa, disamping me-
ngolah dan menafsirkan ayat-ayat Al Qur’an sesuai dengan pengetahuan-pengetahuan
yang telah mereka miliki. Karena itu terdapatlah kitab-kitab tafsir yang DIKARANG
dan ditinjau dari berbagai segi, yaitu:
a. Golongan yang meninjau dan menafsirkan Al Qur’an dari segi gaya bahasa dan kein
dahan bahasa.
b. Golongan yang meninjau dan menafsirkan Al Qur’an dari segi tata bahasa, kadang-
kadang mereka menggunakan syair-syair Arab UNTUK mengokohkan pendapat me
reka.
c. Golongan yang menitikberatkan pembahasan mereka dari segi kisah-kisah dan ceri
ta-cerita yang terdahulu termasuk berita-berita dan cerita-cerita yang berasal dari
kaum Zindik yang ingin merusak agama Islam.” - Sejarah Al Qur’an, hal. 32-33.
52. Al Qur’an di zaman Nabi:
> “Nabi Muhammad mengajarkan Al Qur’an dan agama Islam pada tahun ke -12 kerasul
annya [621 TM].” - Sejarah Al Qur’an, hal. 69.
> “KAMI akan membacakan [Al Qur’an] kepadamu [Muhammad] maka kamu tidak akan
lupa.” - 87 Al A’la 6.
53. Yang dimaksud dengan Hadits:
> “Hadits adalah perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan Nabi Muhammad yang
tidak tertulis dalam Al Qur’an. Hadits menjadi pokok hukum Islam, selain Al Qur’an.”
54. Ajaran-ajaran Al Qur’an :
> Agar manusia berbuat baik, sekalipun terhadap orang yang pernah berbuat jahat terha
dapnya.
> Manusia dapat menggunakan hak-haknya, tetapi dengan tidak mengganggu hak-hak o-
rang lain.
> Manusia diwajibkan menda’wahkan agama, tetapi tidak dengan menjelek-jelekkan aga
ma orang lain. - Kandungan Al Qur’an, hal. 87.
55. Penambahan tanda baca pada Al Qur’an:
> “Kemudian sesudah Utsman, mereka MEMPERBAIKI tulisannya dan MENAMBAH HA
RAKAT dan TITIK pada huruf-hurufnya, agar supaya mudah dibaca oleh umat Islam
yang belum mengerti bahasa Arab.” - Kandungan Al Qur’an, hal. 110.
56. Perbedaan tafsir:
> “Para sahabat dalam memahami ayat-ayat Al Qur’an itu mempunyai PENDAPAT YG
BERLAIN-LAINAN, KARENA PERBEDAAN cara memahaminya.” - Al Qur’an dan Pe
ngetahuan, hal. 113.
57. Membaca Al Qur’an tidak perlu tahu artinya:
> “Bahwa membaca Al Qur’an, baik mengetahui artinya ataupun tidak, adalah termasuk
ibadah.” - Keutamaan Membaca Al Qur’an, hal. 122.
* Bandingkan:
- “Sesungguhnya KAMI menjadikan Al Qur’an dalam bahasa Arab SUPAYA kamu me
mahaminya.” - 43 Az Zukhruf 3.
- “Maka sesungguhnya telah KAMI MUDAHKAN Al Qur’an itu dengan bahasamu.”
- 19 Maryam 97.
- “KAMI TIDAK menurunkan Al Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah.” -
20 Taha 2.
58. Syarat-syarat membaca Al Qur’an:
> Berwudhu; membaca di tempat yang bersih; menghadap ke Kiblat; mulut tidak sedang
mengunyah makanan; sikat gigi lebih dahulu; membaca bismilah; membaca pelan dan
tenang; MEMBACA MENCARI PENGERTIAN; penuh perasaan; membaca dengan sua
ra yang merdu; dan sewaktu membaca jangan diputuskan karena hendak berbicara de
ngan orang. - Keutamaan Membaca Al Qur’an, hal. 125-128.
59. Tidak tahu nama pohon larangan:
> “Pohon yang dilarang oleh ALLAH mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Qur’
an dan Hadits tidak menerangkannya. Ada yang menamakan pohon Khuldi sebagaima-
na tersebut dalam Surat Taha 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.” -
Al Baqarah 35, Keterangan No. 37.
60. Tentang ahli tafsir:
…………….AIA, 05.
> “Sebagian ahli tafsir mengartikannya dengan kata-kata……” – 2 Al Baqarah 37, Kete-
rangan no. 40.
* Bandingkan dengan 2 Al Baqarah 121, Keterangan no. 84: “Tidak merubah dan
mentakwilkan Al Qur’an sekehendak hatinya.”
61. RUHUL QUDUS ditafsirkan sebagai malaikat Jibril:
> “Menurut jumhur mufassirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril.” – 2 Al Ba-
qarah 87, Keterangan no. 69.
> “Ruhul Qudus [Jibril] menurunkan Al Qur’an itu dari TUHANmu dengan benar.” - 16
An Nahl 102.
* 19 Maryam 17, Keterangan no. 901; Ruh ALLAH ditafsirkan sebagai Jibril as.
62. Tafsiran-tafsiran yang berbeda-beda:
> 2 Al Baqarah 54, Keterangan No. 49: Membunuh diri.
> 37 As Saffat 1, Keterangan No. 1272: Rombongan bershaf-shaf.
> 89 Al Fajr 1-2, Keterangan No. 1572: Malam sepuluh.
> 2 Al Baqarah 35, Keterangan No. 37: Pohon larangan.
> 18 Al Kahfi 9, Keterangan No. 872: Raqim.
63. Al Qur’an membenarkan Taurat dan Injil:
> Lihat No. 04.
64. Harus mendengarkan kesaksian Taurat:
> Lihat No. 05.
65. Al Qur’an menerangkan Alkitab:
> Lihat No. 07.
66. Alkitab yang diprediksi sebagai Al Qur’an:
> Lihat No. 09.
67. Mengijinkan poligami:
> “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap [hak-hak]perempuan ya-
tim [bilamana kamu mengawininya], maka kawinilah wanita-wanita lain yang kamu se
nangi ; dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil
, maka [kawinilah] seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian
itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”- 4 An Nisa’ 3.
68. Kesempurnaan Al Qur’an:
> “Telah sempurnalah kalimat TUHANmu [ Al Qur’an], sebagai kalimat yang benar dan
adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimatNYA.” – 6 Al An’am 115.
69. Mukjizat yang tidak jelas:
> “Hai kaumku, inilah unta betina dari ALLAH, sebagai mukjizat [yang menunjukkan ke
benaran] untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi ALLAH, dan janganlah ka
mu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa
azab yang dekat.” – 11 Hud 64.
70. Isra’ Mi’rat:
> “Mahasuci ALLAH yang telah memperjalankan hambaNYA pada suatu malam dari
Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah KAMI berkahi sekelilingnya agar
KAMI perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda [kebesaran] KAMI.” – 17 Al
Isra’ 1.
71. Zabur untuk Daud:
> “dan KAMI berikan Zabur [kepada] Daud.” – 17 Al Isra’ 55.
72. Al Qur’an tersebut dalam Alkitab:
> “Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar [tersebut] dalam kitab-kitab orang yg
dahulu.” – 26 Asy Syu’ara’ 196.
73. Ayat yang bunyinya “aneh”:
> “Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian DIA jadikan daripadanya istrinya
dan DIA menurunkan untuk kamu 8 ekor yang berpasangan dari binatang ternak. DIA
menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam 3 kegelapan, yg
[berbuat] demikian itu adalah ALLAH, TUHAN kamu, TUHAN yang mempunyai Kera
jaan. Tidak ada TUHAN [yang berhak disembah] selain DIA; maka bagaimana kamu
dapat dipalingkan ?” – 39 Az Zumar 6.
> “Kemudian DIA menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu DIA berkata
kepadanya dan kepada bumi: Datanglah kamu berdua menurut perintahKU dengan
suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab: Kami datang dengan sukahati.” 41 Fu
ssilat 11.
> “Maka DIA menjadikannya 7 langit dalam 2 masa dan DIA MEWAHYUKAN pada ti-
………….PA.06.
ap-tiap langit urusannya,.” – 41 Fussilat 12.
74. Al Qur’an untuk penduduk Mekah:
> “Demikianlah KAMI wahyukan kepadamu Al Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu
memberi peringatan kepada Ummul Qura [penduduk Mekah] dan penduduk [negeri-ne
geri] sekelilingnya.” – 42 Asy Syura 7.
* Keterangan No. 1339 menerangkan bahwa yang dimaksud dengan sekelilingnya ada
lah seluruh dunia.
75. Al Qur’an dalam induk Alkitab:
> “Dan sesungguhnya Al Qur’an itu dalam induk Alkitab [lauh Mahfuzh] di sisi KAMI, a-
dalah benar-benar tinggi [nilainya] dan amat banyak mengandung hikmah.” – 43 Az
Zukhruf 4.
76. ALLAH Pemelihara Al Qur’an:
> “Sesungguhnya KAMI-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya KAMI be
nar- benar memeliharanya.” – 15 Al Hijr 9.
77. Kesucian jiwa:
> “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya meru
gilah orang yang mengotorinya.”- 91 Asy Syams 9-10.
78. Minum jahe di surga:
> “Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas [minuman] yang campurannya ada-
lah jahe.” – 76 Al Insan 17.
79. Sehari sama dengan 50.000 tahun:
> “Malaikat-malaikat dan Jibril naik [menghadap] kepada TUHAN dalam sehari yang
kadarnya 50.000 tahun.” – 70 Al Ma’arij 4.
80. Neraka dijaga dan diawasi:
> “Sesungguhnya neraka Jahannam itu [padanya] ada tempat pengintai.” – 78 An Naba’
21.
* Keterangan No. 1547: Maksudnya; di neraka Jahannam ada suatu tempat yang dari
tempat itu para penjaga neraka mengintai dan mengawasi isi neraka.”
81. Dua buah bibir:
> “Bukankah KAMI telah memberikan kepadanya 2 buah mata, lidah dan 2 buah bibir.”
  • 90 Al Balad 8-9.
82. Al Qur’an untuk Jin:
> “Dan [ingatlah] ketika KAMI hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengar-
kan Al Qur’an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaannya lalu mereka berkata:
Diamlah kamu [untuk mendengarkannya]. Ketika pembacaan telah selesai mereka kem
bali kepada kaumnya [untuk] memberi peringatan.”
> “Mereka berkata: Hai kaum kami sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab {Al
Qur’an] yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab sebelum
nya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.”
Hai kaum kami, terimalah [seruan] orang yang menyeru kepada ALLAH dan beriman
lah kepadaNYA niscaya ALLAH akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan
kamu dari azab yang pedih.” – 46 Al Ahqaf 29-31.
83. Jin mendengarkan Al Qur’an:
> “Katakanlah [hai Muhammad]: Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: Sekumpulan
jin telah mendengarkan [Al Qur’an], lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah
mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan.” – 72 Al Jin 1.

A R A B:
84. Kekafiran bangsa Arab sebelum Islam:
> “Sebagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu ke
pada kekafiran setelah kamu beriman.” – 2Al Baqarah 109.
> “Patung-patung dan berhala-berhala di sekeliling Ka’abah mereka hancurkan seraya
meneriakkan surat Al Isra’ 81: Telah datang kebenaran, dan telah lenyap kebatilan, se-
sungguhnya kebatilan ini pasti lenyap.” – Sejarah Nabi Muhammad, hal. 81.
> “Niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beri-
man.” – 3Ali Imran 100.
> “Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syi’ar ALLAH. Maka barang
siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya.”
- 2 Al Baqarah 158.
* Keterangan no. 103: TUHAN mengungkapkan dengan perkataan ‘tidak ada dosa’ se
……………AIA, 07.
bab sebagian sahabat merasa keberatan mengerjakan sa’i di situ, karena tempat itu
BEKAS TEMPAT BERHALA.. Dan di masa Jahilliyahpun tempat itu DIGUNAKAN
SEBAGAI TEMPAT SA’I. Untuk menghilangkan rasa keberatan itu ALLAH menurun
kan ayat ini.”
*** Ini artinya ritual “Sa’i” juga menjadi ritual orang-orang kafir! Bahkan dari
keterangan itu kita mendapatkan penjelasan bahwa ritual itu lebih dahulu dila
kukan oleh orang-orang kafir, mengingat agama Islam yang lahir belakangan.
85. Kabilah artinya adalah Suku.
86. Al Lata, Al Uzza dan Manah [Manata]:
> “Maka apakah patut bagimu [hai orang-orang musyrik] menganggap Al Lata, dan Al
Uzza dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian [sebagai anak perempuan
ALLAH].” – 53 An Najm 20.

H A J I.
87. Ibadah Haji sebelum adanya Islam:
> Diterangkan dalam “Sejarah Ringkas Nabi Muhammad”, hal. 53-54, bahwa sebelum
kemunculan agama Islam, Ka’abah sudah dipakai untuk IBADAH HAJI dari orang-
orang Arab yang masih kafir, yang menyembah Al Lata, Al Uzza dan Manah.
Ayat ini [15 Al Hijr 94] memerintahkan kepada rasul agar menyiarkan Islam dengan
terang-terangan dan meninggalkan cara sembunyi-sembunyi itu. Maka mulailah Nabi
Muhammad saw menyeru kaumnya secara umum di tempat-tempat terbuka untuk me-
nyembah ALLAH dan meng-esa-kanNYA. Pertama kali seruan [da’wah] yang bersifat
umum ini Beliau tujukan kepada kerabatnya sendiri, lalu kepada penduduk Mekah pa
da umumnya yang terdiri dari bermacam-macam lapisan masyarakat………………….
Kemudian kepada kabilah-kabilah Arab dari pelbagai daerah yang datang ke Mekah
UNTUK MENGERJAKAN HAJI.
Dengan seruan yang bersifat umum dan terang-terangan ini, maka Nabi Muhammad
saw dan AGAMA BARU [ISLAM] yang dibawanya menjadi perhatian dan pembicara
an ramai di kalangan masyarakat kota Mekah.” – Hal. 64, dan baca seterusnya.
Pada waktu MUSIM HAJI tiba, datanglah ke Mekah kabilah-kabilah Arab dari sega
la penjuru tanah Arab. Diantara mereka itu, terdapat jemaah orang Khazraj dari Yats
rib. Sebagaimana biasanya setiap musim haji, Nabi Muhammad menyampaikan seru
an Islam kepada kabilah-kabilah yang SEDANG MELAKUKAN HAJI ITU.” – Hal.
68-69.
88. Ibadah Hajinya Ibrahim:
> “dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami.” – 2 Al
Baqarah 128.
89. Ibrahim menyerukan Haji;
> “Dan [ingatlah], ketika KAMI memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah
[dengan mengatakan]: Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan AKU dan
sucikanlah rumahKU ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beriba
dat dan orang-orang yang rukuk dan sujud. Dan berserulah kepada manusia untuk me
ngerjakan haji.” – 22 Al Hajj 26.
90. Berhaji dan berumrah:
> “Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada
dosa baginya.” – 2 Al Baqarah 158.

IBRAHIM.
91. Ibadah hajinya Ibrahim:
> Lihat no. 89.
92. Ibrahim memohon seorang utusan;
> “Ya TUHAN kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka.” – 2 Al
Baqarah 129.
93. Ibrahim beragama Islam:
> “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya-
qub. [Ibrahim berkata]: Hai anak-anakku! Sesungguhnya ALLAH telah memilih agama
ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.” – 2 Al
Baqarah 132.
94. Agama Ibrahim yang lurus;
> “Dan mereka berkata: Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani,
……….AIA, 08.
niscaya kamu mendapat petunjuk. Katakanlah: Tidak! Bahkan [kami mengikuti] agama
Ibrahim yang lurus.
95. Anak Perjanjian adalah Ishaq:
> “Mereka berkata: Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar
gembira kepadamu dengan [kelahiran seorang] anak laki-laki [yang akan menjadi]
orang yang alim.’ – 15 Al Hijr 53.
* Keterangan no. 803 menerangkan anak yang dimaksud adalah Ishaq.
* 51 Az Zariyat 28.
96. Ishaq seorang yang alim:
> “dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan [kelahiran] seorang anak yg
alim [Ishaq].” - 51 Az Zariyat 28.
97. Penyembelihan Ismail:
> 37 As Saffat 102.
98. Ibrahim menyerukan Haji:
> Lihat no. 89.

I M A N :
99. Tanda-tanda adanya iman:
> “Mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu.” – 2 Al Baqarah 3.
100. Iman perlu diuji;
> “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan [saja] mengatakan: Kami te-
lah beriman! Sedang mereka tidak diuji lagi ?” – 29 Al Ankabut 2.
101. Lima pasal iman;
> “akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada ALLAH, hari kemudian
, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi.” – 2 Al Baqarah 177.
102. Menegakkan Taurat, Injil dan Al Qur’an;
> “Katakanlah: Hai ahli kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga ka
mu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur’an yang diturunkan kepada
mu dari TUHAN-mu.” – 5 Al Ma’idah 68.
103. Beriman kepada ISA:
> “Tidak ada seorangpun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepadanya [Isa] sebelum
kematiannya.” – 4 An Nisa’ 159.
104. Kepastian masuk surga;
> “Supaya kamu meyakini pertemuan[mu] dengan TUHAN-mu.” – 13 Ar Ra’d 2

I S A.
105. Isa diperkuat dengan RUHUL QUDUS:
> “Dan KAMI berikan kepada Isa putra Maryam beberapa mukjizat serta KAMI perkuat
dia dengan RUHUL QUDUS.” – 2 Al Baqarah 253.
106. Diciptakan dengan Kalimat ALLAH:
> “ Hai Maryam, sesungguhnya ALLAH menggembirakan kamu [dengan kelahiran seo
rang putra yang diciptakan] dengan Kalimat [yang datang] daripadaNYA, namanya
Al Masih Isa putra Maryam.” – 3 Ali Imran 45; 4 An Nisa’ 171.
107. Isa terkemuka di dunia dan di akhirat:
> “namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan
termasuk orang-orang yang didekatkan [kepada ALLAH].” – 3 Ali Imran 45.
108. Mukjizat Isa:
> “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda [mukji-
zat] dari TUHANmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; ke
mudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin ALLAH; dan a-
ku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit so
pak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin ALLAH; dan aku kabarkan ke-
padamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguh
nya pada yang demikian itu adalah suatu tanda [kebenaran kerasulanku] bagimu, jika
kamu sungguh-sungguh beriman.” – 3 Ali Imran 49.
109. Taat kepada ISA:
> “Karena itu bertakwalah kepada ALLAH dan taatlah kepadaku.” – 3 Ali Imran 50;
43 Az Zukhruf 63.
110. Iman kepada ISA:
> Lihat no. 103. - 4 An Nisa’ 159.
………………AIA, 09.
111. Kematian dan kebangkitan ISA:
> “Hai ISA, sesungguhnya AKU akan menyampaikan kamu kepada ajalmu dan mengang
kat kamu kepadaKU serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir.” – 3 Ali
Imran 55.
112. ALLAH menjamin kisah kelahiran ISA:
> “[Apa yang telah KAMI ceritakan itu], itulah yang benar, yang datang dari TUHAN
mu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.” – 3 Ali Imran
60.
113. Orang yang diserupakan ISA:
> “dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa pu –
tra Maryam, Rasul ALLAH, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak [pula] me
nyalibnya, tetapi [yang mereka bunuh ialah] orang yang diserupakan dengan Isa bagi
mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang [pembunuhan] I-
SA, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai
keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, me
reka tidak [pula] yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ISA.” – 4 An Nisa’ 157.
* Bandingkan dengan 3 Ali Imran 55. Suatu pertentangan ayat yang amat menyolok.
114. ISA tidak mengalami kematian, tetapi diangkat:
> “Tetapi [yang sebenarnya], ALLAH telah mengangkat ISA kepadaNYA.” – 4 An Nisa’
158.
115. Pengakuan wafatnya ISA:
> “Maka setelah ENGKAU wafatkan [angkat] aku, ENGKAU-lah yang mengawasi me
reka.” – 5 Al Ma’idah 117.
* Ayat ini kesulitan untuk membedakan antara wafat dengan angkat !
> “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku DILAHIRKAN, pa
da hari aku MENINGGAL dan pada hari aku DIBANGKITKAN HIDUP KEMBALI.”
- 19 Maryam 33.
116. Arti kata ISA AL MASIH:
> ISA = Yang diurapi ALLAH [Yang disahkan ALLAH]
= KRISTUS.
> AL = Sesuatu, sebuah, seorang, dll.
> MASIH = Juruselamat.
= MASSIAH [bahasa Inggris], Mesias [Indonesia].
= YESUS {HAMASIAH].
** ISA AL MASIH = Seorang Juruselamat yang diurapi ALLAH.
** Tahun yang kita pergunakan sekarang ini adalah Tahun Masehi, yang dihitung da
ri mulai kelahirannya.
117. Perkataan ISA yang benar:
> “Itulah ISA putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka ber
bantah-bantahan tentang kebenarannya.” – 19 Maryam 34.
* Apakah perkataan ISA yang menimbulkan perbantahan di kalangan orang Yahudi?
Pengakuannya sebagai: Jalan dan Kebenaran dan Hidup, dan pengakuannya bah-
wa dia adalah Anak ALLAH.
* 5 Al Ma’idah 117, adalah perkataan ISA.
118. ISA menjadi saksi di hari kiamat:
> “Dan di hari kiamat nanti ISA itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” – 4 An Nisa’
159.
119. Kafirnya orang yang mengatakan ISA itu ALLAH:
> “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya ALLAH itu
ialah Al Masih putra Maryam.” – 5 Al Ma’idah 17.
120. ISA tidak meminta disebut TUHAN:
> “Dan [ingatlah] ketika ALLAH berfirman: Hai ISA putra Maryam, adakah kamu me-
ngatakan kepada manusia: Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain ALLAH?
ISA menjawab: Mahasuci ENGKAU, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bu-
kan hakku [mengatakannya]. Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah ENG –
KAU telah mengetahuinya. ENGKAU mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku
tidak mengetahui apa yang ada pada diri ENGKAU.” – 5 Al Ma’idah 116.
121. ISA dari ruh ALLAH :
> “maka ia mengadakan TABIR [yang melindunginya] dari mereka, lalu KAMI mengu-
tus ruh KAMI kepadanya.” – 19 Maryam 17.
……………..AIA, 10.
> “KAMI memperkuatnya dengan RUHUL QUDUS.” – 2 Al Baqarah 87.
> “lalu KAMI tiupkan ke dalam [tubuh] nya ruh dari KAMI.” – 21 Al Anbiya’ 91.
> “ISA itu sesungguhnya ruh ALLAH dan firmanNYA.” – H. Annas Ibnu Malik, hal. 72.
122. ISA bukan dari benih manusia:
> “maka ia mengadakan TABIR [yang melindunginya] dari mereka, lalu KAMI mengu-
tus ruh KAMI kepadanya.” – 19 Maryam 17.
* Ayat ini menyatakan bahwa ISA bukan dari benih manusia > Tabir.
123. ISA manusia yang sempurna:
> “maka ia menjelma di hadapannya [DALAM BENTUK] manusia yang sempurna.” –
19 Maryam 17.
* ISA adalah penjelmaan dari Anak ALLAH menjadi seorang manusia yang sempur
na. Atau, jika Anda keberatan dengan kenyataan itu, setidaknya ayat itu menerang
kan bahwa ISA sudah ‘ada’ sebelum dijelmakan menjadi seorang manusia yang
sempurna. Dan tidak mungkin penjelmaan itu dari manusia menjadi manusia! Teta
pi dari suatu ‘jenis’ yang berbeda.
> Manusia yang sempurna, Terkemuka di dunia dan di akhirat, kelahirannya tidak
disentuh setan, harus ditaati, harus diimani, sebagai Imam Mahdi, sebagai Sira-
tal Mustaqim [Jalan yang Lurus], sebagai Tanda rahmat ALLAH, merupakan
suatu perkara yang sudah diprogramkan!, sebagai Hakim yang adil, sebagai Isa
Al Masehi, sebagai Firman ALLAH, dll.
124. ISA menjadi suatu tanda bagi manusia:
> “Jibril berkata: Demikianlah TUHAN-mu berfirman: Hal itu adalah mudah bagiKU;
dan agar dapat KAMI menjadikannya suatu TANDA bagi manusia dan sebagai rah-
mat dari KAMI.” – 19 Maryam 21.
125. ISA suatu perkara yang sudah diprogramkan:
> “dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.” – 19 Maryam 21.
* Ini adalah Surat Keputusan-nya [SK}.
126. ISA adalah hamba ALLAH:
> “Berkata ISA: Sesungguhnya aku ini hamba ALLAH, DIA memberiku Alkitab [Injil]
dan DIA menjadikan aku seorang nabi.” – 19 Maryam 30.
> “ISA tidak lain hanyalah seorang hamba yang KAMI berikan kepadanya nikmat [kena
bian] dan KAMI jadikan dia sebagai tanda bukti [kekuasaan ALLAH] untuk Bani Isra
il.” – 43 Az Zukhruf 59.
127. ISA diberi Kitab Injil:
> “DIA memberiku Alkitab {injil] dan DIA menjadikan aku seorang nabi.” – 19 Maryam
30.
128. ISA diperintahkan mendirikan shalat:
> “dan DIA menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan DIA
memerintahkan kepadaku [mendirikan] shalat dan [menunaikan] zakat selama aku hi
dup.” – 19 Maryam 31.
129. ISA memberi pengetahuan tentang kiamat:
> “Dan sesungguhnya ISA itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang kiamat. Ka
rena itu janganlah kamu ragu-ragu akan kiamat itu dan ikutlah aku. INILAH JALAN
YANG LURUS.” – 43 Az Zukhruf 61.
* Ini adalah jawaban dari pertanyaan: Ihdina Siratal Mustaqim, Tunjukilah kami ja-
lah yang lurus! – 1 Al Fatihah 6.
130. ISA mengabarkan tentang Nabi Muhammad:
> “Dan [ingatlah] ketika ISA putra Maryam berkata: Hai Bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan ALLAH kepadamu, membenarkan kitab [yang turun] sebelumku, yaitu
Taurat dan memberi kabar gembira dengan [datangnya] seorang rasul yang akan da-
tang sesudahku, yang namanya Ahmad [Muhammad].” – 61 As Saff 6.
131. ISA hakim yang benar:
> “Muhammed berkata: Dengan nama ALLAH, yang memelihara jiwaku, sesungguhnya
YESUS anak Maryam akan segera datang sebagai hakim yang benar.” – Buku Al Bu-
khari, Jilid 4, hal. 205.
132. ISA sahabat Muhammad:
> “Saya yang lebih dekat dengan ISA anak Maryam di dunia dan di akhirat. Semua nabi
nabi itu bersaudara karena seketurunan. Ibunya berlainan sedangkan agamanya sa-
tu.” – HSB 1501.
133. Kelahiran ISA yang tidak disentuh setan:
……………AIA, 11.
> “Setiap anak Adam yang baru lahir, disentuh setan ketika lahirnya itu, lalu memekik
menangis karenanya, kecuali Maryam dan anaknya.” - HSB. 1493.
134. ISA ruh ALLAH dan firman ALLAH:
> “ISA itu sesungguhnya ruh ALLAH dan firmanNYA.” – H. Annas Ibnu Malik, hal. 72.
135. ISA hakim yang adil:
> “Demi ALLAH yang jiwaku di tanganNYA, sesungguhnya telah dekat masanya ISA a-
nak Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil.”
- HSM 127.
* Siapakah yang dimaksud dengan ‘di tengah-tengahmu ?’ Umat Nabi Muhammad ?
136. ISA IMAM MAHDI:
> “Tidak ada IMAM MAHDI selain ISA putra Maryam.” – Kitab Majah Bab Ayyidatuz-
zaman.

I S L A M.
137. Mengharamkan main hakim sendiri:
> “ISLAM mengharamkan menumpahkan darah dan dilarangnya orang menuntut bela
dengan cara menjadi hakim sendiri-sendiri seperti zaman Jahiliyah, tetapi ISLAM me
nyerahkan penuntutan bela itu kepada pemerintah.” – Perubahan yang dibawa Nabi
terhadap bangsa Arab, hal. 85.
138. Mengamalkan rukun iman:
> “Rukun iman ini harus diamalkan, karena apabila tidak diamalkan, maka merupakan
iman yang kosong belaka.” – Kandungan Al Qur’an, hal. 98-99.
* Lihat: No. 100 – 102.
139. Larangan mencampurkan yang hak dengan yang batil:
> “Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil.” – 2 Al Baqarah
42.
140. Menganjurkan kesabaran:
> “dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu
lakukan kepada kami.” – 14 Ibrahim 12.
141. Mengajarakan cara-cara berbantah yang baik:
> “Serulah [manusia] kepada jalan TUIHAN-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” – 16 An Nalh 125.
142. Memerangi orang yang memerangi:
> “Dan perangilah di jalan ALLAH orang-orang yang memerangi kamu, [tetapi]jangan
lah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya ALLAH tidak menyukai orang-
orang yang melampaui batas.” – 2 Al Baqarah 190.
143. Penyerahan secara total kepada ALLAH:
> “Hai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam ISLAM secara keseluruhannya.”
- 2 Al Baqarah 208.
144. Minuman keras dan judi:
> “Katakanlah: Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi ma-
nusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.” – 2 Al Baqarah 219.
145. Pelanggar hukum ALLAH adalah orang yang zalim:
> “Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum ALLAH mereka itulah orang-orang yang
zalim.” – 2 Al Baqarah 229.
146. Menegakkan Taurat, Injil dan Al Qur’an:
> Lihat, no. 103.
147. Ajaran-ajaran ISLAM:
> Lihat, no. 55.
148. Wajib menjalankan perintah agama:
> “[Ini adalah] satu surat yang KAMI turunkan dan KAMI wajibkan [menjalankan] hu-
kum-hukum yang ada di dalamnya, dan KAMI turunkan di dalamnya ayat-ayat yang
jelas, agar kamu selalu mengingatnya.” – 24 An Nur 1.
149. Tidak membeda-bedakan nabi:
> “Katakanlah [hai orang-orang Mukmin]:Kami beriman kepada ALLAH dan apa yang
diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya-
qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang
diberikan kepada nabi-nabi dari TUHANnya. Kami tidak membeda-bedakan seorang
pun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepadaNYA.” – 2 Al Baqarah 136
150. Keanekaragaman umat:
……………AIA, 12.
> Lihat, no. 10.
> “Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku.” – 109 Al Kafirun 6.
> “ALLAH TUHAN kami dan TUHAN kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu
amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu.” – 42 Asy Syura 15
151. Kesatuan dan persatuan:
> “Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu.” – 42 Asy Syura 15.
> “Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah an
tara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada ALLAH supaya kamu dapat rahmat.”
- 49 Al Hujurat 10.
152. Tindakan yang wajib:
> Adalah tindakan yang dimestikan, yang apabila ditinggalkan mendapat siksaan, se-
dang apabila dilaksanakan mendapat pahala.” – Kandungan Al Qur’an, hal. 99.
153. Tingkatan kewajiban:
> Sunnah = diutamakan; Mustahab = diharapkan; Mandub = dianjurkan; Mubah/ja-iz
= yang diperkenankan; Makruh = tindakan yang tidak ada konsekwensinya.
154. Tentang poligami:
> Lihat, no. 68.
155. Larangan mengadakan sekutu bagi ALLAH:
> Lihat, no. 11.
156. Kesucian jiwa:
> Lihat, no. 78.
157. Tidak ada paksaan terhadap agama:
> “Tidak ada paksaan untuk [memasuki] agama [ISLAM].” – 2 Al Baqarah 256.
> “ Maka apakah kamu [hendak] memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-
orang yang beriman semuanya ?” – 10 Yunus 99.
158. Pengertian ISLAM:
> “Jadikanlah kami berdua orang yang tunduk dan patuh kepada ENGKAU.” – 2 Al Ba
qarah128, 131, 132.
159. Artinya Rukuk:
> Tunduk kepada ALLAH. – 2 Al Baqarah 43, Keterangan no.44.
160. ISLAM agama yang sempurna:
> “Pada hari ini telah KUsempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah KUcukupkan
kepadamu nikmatKU, dan telah KUridhai ISLAM itu jadi agama bagimu.” – 5 Al Ma’i
dah 3.
161. Agama yang diridhai ALLAH:
> “Sesungguhnya agama [yang diridhai] di sisi ALLAH hanyalah ISLAM.” – 3 Ali Im-
ran 19, 85.
162. Ibrahim beragama ISLAM:
> “Dan ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’
qub. [Ibrahim berkata]: Hai anak-anakku! Sesungguhnya ALLAH telah memilih aga
ma ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama ISLAM.”
- 2 Al Baqarah 132.
163. Umat ISLAM danMuhammad menjadi saksi pada akhir zaman:
> “Dan demikian [pula] KAMI telah menjadikan kamu [umat ISLAM], umat yang adil
dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas [perbuatan] manusia dan agar Rasul [Mu-
hammad] menjadi saksi atas kamu.” – 2 Al Baqarah 143.
164. Disebut Muslim dari dahulu:
> “DIA telah memilih kamu dan DIA sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam a
gama suatu kesempitan. [Ikutilah] agama orangtuamu Ibrahim. DIA [ALLAH] telah
menamai kamu sekalian orang-orang MUSLIM dari dahulu.” – 22 Al Hajj 78.
165. ISLAM di zaman Sulaiman:
> “Dan apa yang disembahnya selama ini selain ALLAH , mencegahnya [untuk melahir
kan keislamannya], karena sesungguhnya dia dahulunya termasuk orang-orang yang
kafir.” – 27 An Naml 43.
166. Agama yang satu:
> “Sesungguhnya [agama Tauhid] ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan
AKU adalah TUHANmu, maka sembahlah AKU.” – 21 Al Anbiya’ 92.
> “TUHAN kami dan TUHANmu adalah satu.” – 29 Al Ankabut 46.
> “DIA telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkanNYA
kepada Nuh dan apa yang telah KAMI wahyukan kepadamu dan apa yang telah KAMI
…………….AIA, 13.
Wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama dan janganlah ka-
mu berpecah belah tentangnya.” – 42 Asy Syura 13.
> “Semua nabi-nabi itu bersaudara karena seketurunan. Ibunya berlainan sedangkan a
gamanya satu.” – HSB 1501.
167. Satu peraturan agama:
> “Kemudian KAMI jadikan kamu berada di atas suatu syariat [peraturan] dari urusan
[agama] itu, maka ikutilah syari’at itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-o
rang yang tidak mengetahui.” – 45 Al Jasiyah 18.
168. Doa Yusuf masuk Islam:
> “Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam.” – 12 Yusuf 101.
169. Musuh dan sahabat Islam:
> “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terha
dap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.
Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang
orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya kami ini orang
Nasrani. Yang demikian itu disebabkan karena diantara mereka itu [orang-orang Na
srani] terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib [juga] karena sesungguhnya mere
ka tidak menyombongkan diri.” – 5 Al Ma’idah 82.
170. Persahabatan orang Islam dengan orang Nasrani:
> “Dan di hari [kemenangan bangsa Rumawi] itu bergembiralah orang-orang yang ber
iman.” 30 Ar Rum 4.
171. Tiap-tiap umat mempunyai rasulnya:
> “Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberi
kanlah keputusan antara mereka.” – 10 Yunus 47.
172. Tiap-tiap umat mempunyai kiblatnya sendiri:
> “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya [sendiri] yang ia menghadap kepadanya. Ma
ka berlomba-lombalah kamu [dalam berbuat] kebaikan. Di mana saja kamu berada
pasti ALLAH akan mengumpulkan kamu sekalian [pada hari kiamat] – 2 Al Baqarah
148.
173. Ada orang Islam yang membawa berita bohong:
> “Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan
kamu juga.” – 24 An Nur 11.
174. Kewajiban berperang:
> “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu
benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh ja
di [pula] kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; ALLAH mengetahu
i, sedang kamu tidak mengetahui.” – 2 Al Baqarah 216.
175. Perintah membunuh kaum musyrikin:
> “Apabila sudah habis bulan-bulan haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin
itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka.” – 9 At Taubah 5.
176. Memusuhi orang kafir sampai kematiannya:
> “Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan [jenazah] seorang yang mati di
antara mereka, dan janganlah kamu berdiri [mendoakan] di kuburnya.” – 9 At Tau-
bah 84.
177. Memancung orang kafir:
> “Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir [di medan perang] maka pancung
lah batang leher mereka.” 47 Muhammad 4.
178. Empat buah surga:
> “Dan selain dari 2 surga itu ada 2 surga lagi.” – 55 Ar Rahman 62.
* Keterangan no. 1447; menerangkan bahwa itu untuk membedakan derajat orang-
orang yang masuk surga.

ISRAIL.
179. Dilebihkan dari segala umat:
> “bahwasanya AKU telah melebihkan kamu atas segala umat.” – 2 Al Baqarah 47, 122.
180. Umat yang telah lalu:
> “Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa
yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak diminta pertanggungjawaban tentang a-
pa yang telah mereka kerjakan.” – 2 Al Baqarah 134.
181. Dijanjikan tanah Palestina:
…………AIA, 14.
> “Hai kaumku, masuklah ke tanah suci [Palestina] yang telah ditentukan ALLAH bagi
mu.” – 5 Al Ma’idah 21; 26 Asy Syu’ara’ 59.

J I H A D.
182. Untuk kepentingan sendiri:
> “Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk diri
nya sendiri. Sesungguhnya ALLAH benar-benar Mahakaya [tidak memerlukan sesua
tu] dari semesta alam.” – 29 Al Ankabut 6.

J I N.
183. Jin adalah syaitan:
> “Hai golongan jin [syaitan], sesungguhnya kamu telah banyak [menyesatkan] manusi
a…….Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya.” – 6 Al An’
am 128.
184. Ditetapkan masuk neraka:
> “Dan mereka adakan [hubungan] nasab antara ALLAH dan antara jin. Dan sesung-
guhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret [ke neraka].” – 37 As
Saffat 158.
> “Sesungguhnya AKU pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan
dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya.” – 38 Sad
85.
> “Sesungguhnya kutukanKU tetap atasmu sampai hari pembalasan.” – 38 Sad 78.
185. Jin penyesat:
> “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlin
dungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mere
ka dosa dan kesalahan.” – 72 Al Jin 6.
* Keterangan no. 1523; Ada diantara orang-orang Arab bila mereka melintasi tempat
yang sunyi, maka mereka minta perlindungan kepada jin yang mereka anggap ber
kuasa di tempat itu.
186. Muhammad diutus kepada Jin dan Malaikat:
> “Pengutusan Nabi Muhammad saw itu tidak saja meliputi alam semesta, tetapi meliput
i pula Jin dan Malaikat.” – Kandungan Al Qur’an, hal. 98.
187. Dua macam Jin:
> “Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan diantara kami
ada [pula] yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-
beda.” – 72 Al Jin 11.
188. Al Qur’an untuk Jin:
> Lihat no. 82.
189. Jin mendengarkan Al Qur’an:
> Lihat no. 83.
190. Surga untuk Jin:
> “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap TUHANnya ada 2 surga.” – 55 Ar
Rahman 46.
* Keterangan no.. 1446: Yang dimaksud 2 surga di sini ialah surga untuk manusia
dan surga untuk jin. Ada juga ahli tafsir yang berpendapat surga dunia dan surga
akhirat.
191. Muhammad dikerumuni Jin-jin:
> “Dan bahwasanya tatkala hamba ALLAH [Muhammad] berdiri menyembahNYA [me-
ngerjakan ibadat], hampir saja jin-jin itu desak-mendesak mengerumuninya.” – 72 Al
Jin 19.

KA’ABAH.
192. Keberadaan Ka’abah sebelum Islam:
> Lihat no. 87.
193. Ka’abah sebagai tempat penyembahan berhala:
> Lihat no. 87.

KIBLAT.
194. Berkiblat ke Masjidil Haram:
> “maka sungguh KAMI akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkan
………….AIA, 15.
lah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah
mukamu ke arahnya.” – 2 Al Baqarah 144.
195. Masing-masing umat mempunyai kiblatnya:
> Lihat no. 172.
196. Bukan masalah menghadap ke timur atau ke barat:
> Lihat no. 13.

K I S A H.
197. Kisah Kain dan Habil [Qabil dan Habil]:
> 5 Al Ma’idah 27.
198. Yusuf yang tidak bersalah masuk penjara:
> “Yusuf berkata: Wahai TUHANku, penjara lebih aku sukai dari pada memenuhi ajak
an mereka kepadaku…….Maka TUHAN-nya memperkenankan doa Yusuf, dan DIA
menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka……..Kemudian timbul pikiran pada mere
ka setelah melihat tanda-tanda [kebesaran Yusuf] bahwa mereka harus memenjarakan
nya sampai sesuatu waktu.” – 12 Yusuf 33-35.
* Ayat 26-29 menyatakan bahwa raja Mesir mengetahui kebenaran Yusuf dan kesalah
an istrinya; tetapi mengapa Yusuf tetap dipenjarakan jika yang salah istrinya ?
* Ayat 33 menyatakan bahwa Yusuf berdoa memohon dipenjarakan daripada berbuat
dosa; dari mana Yusuf tahu dia akan dipenjarakan ?
* Bandingkan cerita ini dengan Kitab Kejadian 39: 1-23.
199. Yusuf berdakwah di penjara:
> 12 Yusuf 37-39 menceritakan bahwa Yusuf sedang ditanyai soal makna mimpi, tetapi
jawaban yang diberikan adalah dakwah ?!
200. Yusuf meminta jabatan:
> “Berkata Yusuf: Jadikanlah aku bendaharawan negara [Mesir]; sesungguhnya aku a-
dalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.” – 12 Yusuf 55.
* Yusuf adalah orang yang rendah hati, bukan orang yang sombong dan ambisius.
* Yusuf adalah seorang yang asing di negeri Mesir. Sebelum dipenjarakan dia adalah
seorang budak. Sedangkan ketika dipenjarakan, bagaimana dia bisa berpikir ten
tang jabatan yang tinggi ?!
201. Saudara-saudara Yusuf ke Mesir tanpa alasan yang jelas:
> “Dan saudara-saudara Yusuf datang [ke Mesir] lalu mereka masuk ke [tempat]nya.
Maka Yusuf mengenal mereka, sedang mereka tidak kenal [lagi] kepadanya.” – 12Yu
suf 58.
* Ayat ini tidak menerangkan apa alasannya saudara-saudara Yusuf itu ke Mesir.
202. Ibu Yusuf yang sudah mati ikut pergi ke Mesir:
> “Yusuf merangkul ibu-bapaknya.” – 12 Yusuf 99.
* Kitab Kejadian menerangkan bahwa Ibu Yusuf sudah meninggal ketika Yusuf masih
kecil. Jadi tidak mungkin bisa ikut pergi ke Mesir.
* Untunglah firman ini ditolong oleh para ahli tafsir yang menerangkan bahwa itu bu-
kanlah ibunya, melainkan bibinya. – Keterangan no. 762.
203. Doa Yusuf masuk Islam:
> “Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam.” – 12 Yusuf 101.
* Bagaimana ini bisa terjadi ? Islam baru muncul 2000 tahun kemudian setelah zaman
nya Yusuf ?!
* Lagi pula Islam itu adalah suatu ajaran, yang tentu saja untuk diamalkan/diperbuat,
bukan sekedar dipeluk saja.
204. Usia Nuh:
> “Maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang limapuluh tahun.” – 29 Al An
kabut 14.
* Kitab Kejadian 9:29 menyebutkan angka tahun yang sama, yaitu 950 tahun. Hanya
saja apakah tidak ada istilah angka yang lebih praktis dari: “seribu kurang lima
puluh ?”
205. Kisah Sodom:
> “Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk [Sodom] ini; sesungguhnya pen
duduknya adalah orang-orang yang zalim.” – 29 Al Ankabut 31.
* Bandingkan dengan Kejadian 18:20-21.
206. Kisah Yunus:
> 37 As Saffat 140-142. - Kitab Yunus.
…………AIA, 16.
207. Kisah Daud yang tidak jelas;
> ”Ketika mereka masuk [menemui] Daud lalu ia terkejut karena [kedatangan] mereka.
Mereka berkata: Janganlah kamu merasa takut; [kami] adalah 2 orang yang berper
kara yang salah seorang dari kami berbuat zalim kepada yang lain; maka berilah ke-
putusan antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran
dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai 99
ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia berkata: Serahkanlah
kambingmu itu kepadaku dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan. Daud berkata:
Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu un-
tuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan kebanyakan dari orang-orang yang berse
rikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-
orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka
ini. Dan Daud mengetahui bahwa KAMI mengujinya; maka ia meminta ampun kepa
da TUHANnya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.” – 38 Sad 22-24.
* Apa yang sedang diceritakan oleh ayat ini dan apa kandungan pelajarannya?!
* Bandingkan dengan Kitab 2Samuel 11-12.
208. Kisah Ayub:
> Bandingkan, antara: 38 Sad 41-44, dengan Kitab Ayub 1-3 & 42, bandingkan pula de
ngan keterangan no. 1303.

MALAIKAT.
209. Malaikat disuruh menyembah Adam:
> ”KAMI berfirman kepada para malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam.” – 2 Al Baqa
rah 34.
> “Maka apabila AKU telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke da
lamnya ruh [ciptaan]KU, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” – 15
Al Hijr 29.
> “Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama.” – 15 Al Hijr 30.
> “maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya. Lalu seluruh malai-
kat itu bersujud semuanya.” – 38 Sad 72-73.
> “Dan [ingatlah], tatkala KAMI berfirman kepada para malaikat: Sujudlah kamu semu
a kepada Adam, lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: Apakah aku akan sujud
kepada orang yang ENGKAU ciptakan dari tanah?” – 17 Al Isra’ 61.
210. Mikail:
> 2 Al Baqarah 98.

MARYAM.
211. Sebagai saudara perempuan Harun:
> “Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan
ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezinah.” – 19 Maryam 28.
* Perhatikanlah keunikan dari ayat ini:
Yang pertama-tamanya ALLAH menyapa Maryam, dengan : Hai saudara perempu
an Harun. Lalu, ayahmu…… Ini mengartikan ALLAH sedang berbicara kepada Mar
yam tentang ayahnya. Lalu dilanjutkan dengan: ibumu…… Berarti ayat ini tidak se
dang membahas diri pribadi Maryam, tetapi membahas tentang kedua orangtuanya.
* Telah terjadi kesalahan dalam menyebut Maryam sebagai saudara perempuan Ha-
run. Sekalipun saudara perempuan Harun sama-sama bernama Maryam, tetapi itu
berbeda dengan Maryam – ibunda Isa Al Masih. Ada selisih 2000 tahun antara ke
duanya. Adakah itu ALLAH kesalahan membaca daftar nama umat ciptaanNYA?!
* Keterangan no. 902, mengatakan: Maryam dipanggil saudara perempuan Harun,
karena ia seorang wanita yang saleh seperti kesalehan nabi Harun as.
Sangat tidak mungkin ALLAH membuat perbandingan antara seorang wanita de-
ngan seorang laki-laki.

MESJID.
212. Mesjid yang pertama didirikan;
> Mesjid Quba adalah yang pertama kali didirikan dalam sejarah Islam. Quba letaknya
kira-kira 10 kilometer dari Yatsrib.” – Sejarah Nabi Muhammad, hal. 71.
213. Penggunaan Mesjid;
> ”Jadi, mesjid selain tempat untuk bersujud kepada ALLAH, juga digunakan oleh Nabi
............................AIA, 17.
Muhammad saw sebagai pembinaan bangsa bagi umat Islam yang berjiwa tauhid. Ka
rena mesjid adalah tempat yang paling efektif untuk menyusun dan menghimpun po
tensi umat Islam.” – Nabi Muhammad membina Masyarakat Islam, hal. 72.

MUHAMMAD.
214. Kelahiran, kerasulan dan kematiannya;
> Kelahirannya: 20 April 571 Tarikh Masehi; Bersembahyang Jum’at yang pertama ka-
linya: 24 September 622 Tarikh Masehi; Kerasulannya: selama 23 tahun; Kematian
nya: 8 Juni 632 Tarikh Masehi [Usia 63 tahun].
215. Menghadapi tentara Romawi;
> ”Pada tahun ke-9 H, Nabi Muhammad saw mempersiapkan pasukan untuk mengha
dapi tentara Romawi di sebelah utara.” – Nabi Memelihara Masyarakat Islam, hal.
82.
216. Sembahyang Jum’at yang pertama kalinya;
> “Tanggal 24 September 622 Tarikh Masehi untuk pertama kalinya Nabi bersembah-
yang Jum’at. Dan sejak itu kota Yatsrib berubah nama menjadi Medinah [Madinatun
Nabiy = Kota Nabi].”
217. Nabi seorang ahli politik;
> “Nabi Muhammad saw sebagai seorang ahli politik yang ulung.” – Sejarah Nabi Mu
hammad, hal. 73.
218. Diutus kepada Jin dan Malaikat;
> Lihat no. 186.
219. Menjadi saksi di akhir zaman;
> Lihat no. 163.
220. Pemberi peringatan dan penjelasan;
> “Dia [Muhammad] itu tidak lain adalah seorang pemberi peringatan lagi pemberi
penjelasan.” – 7 Al A’raf 184; QS. 46:9.
221. Menunggu mukjizat;
> “Dan mereka berkata: Mengapa tidak diturunkan kepadanya [Muhammad] suatu ke-
terangan [mukjizat] dari TUHAN-nya? Maka katakanlah: Sesungguhnya yang ghaib
itu kepunyaan ALLAH; sebab itu tunggu [sajalah] olehmu, sesungguhnya aku bersa
ma kamu termasuk orang-orang yang menunggu.” – 10 Yunus 20.
* Kalau nabi-nabi besar Israil, selain menuliskan Kitab Suci, mereka juga diberikan
tanda mukjizat.
222. Anjuran mendoakan Nabi;
> ”Sesungguhnya ALLAH dan malaikat-malaikatNYA bershalawat untuk Nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya.” – 33 Al Ahzab 56.
* Shalawat, artinya adalah berdoa.
* ALLAH berdoa kepada siapa?
* Benarkah konsep bahwa yang rendah [umat] mendoakan nabinya, yang lebih ting
gi?
* Keterangan no. 1230; ”Dengan mengucapkan perkataan seperti: Assalamu’alaika
ayyuhan Nabi, artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu hai Nabi.”
* Apakah itu berarti, Nabi belum selamat? Dan tingkatannya masih sebatas:
Mudah-mudahan?!
223. Isa mengabarkan Muhammad;
> Lihat no. 130.
224. Nabi Muhammad tidak bisa menyelamatkan;
> ”Dari Abu Hurairah ra. katanya; Rasulullah saw berdiri ketika TUHAN Yangmahamu
lia dan Mahabesar menurunkan ayat yang artinya: Dan berilah peringatan kepada
kaum famili engkau terdekat. Lalu beliau bersabda: Hai Quraisy [atau perkataan
yang serupa dengan itu]. Tebuslah dirimu! Saya tiada bisa menolongmu barang sedi
kitpun dari siksa TUHAN.
Hai Bani Abdi Manaf! Saya tiada bisa menolongmu sedikitpun. Hai Abbas anak Ab
dul Muthalib! Saya tiada bisa menolongmu sedikitpun dari siksa TUHAN. Hai Safiah
bibi Rasulullah! Saya tiada bisa menolongmu sedikitpun dari siksa TUHAN.
Hai Fatimah binti Muhammad! Mintalah kepada saya harta dan saya tiada bisa me
nolongmu sedikitpun dari siksa TUHAN.” – HSB 1261.

...............AIA, 18.
225. Muhammad tidak tahu tentang nasibnya sendiri;
> ”dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak [pula] ter
hadapmu.” – 46 Al Ahqaf 9.

MUKJIZAT.
226. Pengertian mukjizat;
> ”Mukjizat ini hanya diberikan kepada nabi-nabi untuk menguatkan kenabian dan ke
rasulannya, dan bahwa agama yang dibawanya bukanlah bikinannya sendiri tetapi
benar-benar dari ALLAH swt.” – Al Qur’an sebagai mukjizat, hal. 105.
227. Mukjizat ISA;
> Lihat No. 109.
228. Muhammad menunggu mukjizat;
> Lihat, No.221.
229. Mukjizat yang tidak jelas;
> Lihat, No. 70.
230. Mukjizat yang nyata dari TUHAN;
> ”Dan sesungguhnya KAMI telah mengutus Musa dengan tanda-tanda [kekuasaan]
KAMI dan mukjizat yang nyata.” – 11 Hud 96.

NENEK MOYANG.
231. Agama nenek moyang;
> ”Dan apabila dikatakan kepada mereka: Ikutilah apa yang telah diturunkan ALLAH
, MEREKA MENJAWAB: [Tidak], tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami
dapati dari [perbuatan] nenek-moyang kami. {Apakah mereka akan mengikuti juga]
walaupun nenek-moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak men
dapat petunjuk.” – 2 Al Baqarah 170.

ORANG MATI.
232. Tidak ada ampunan bagi orang yang sudah mati;
> ”Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.” – 69 Al Haqqah
27.
233. Tiap orang memikul dosanya sendiri-sendiri;
> ”Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain.” – 17 Al Isra’ 15.
> ”Seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat [pula]
menolong bapaknya sedikitpun.” – 31 Luqman 33.
234. Orang hidup berbeda dengan orang yang mati;
> ”dan tidak [pula] sama orang-orang hidup dan orang-orang yang mati.” – 35 Fatir
22.
> ”bahwasanya orang-orang [yang telah KAMI binasakan] itu tiada kembali kepada
mereka.” – 36 Yasin 31.
* Keterangan no. 1266; maksudnya: mereka itu tidak kembali ke dunia.

ROMAWI.
235. Muhammad menghadapi tentara Romawi;
> Lihat no. 215.
236. Kekalahan dan kemenangan bangsa Romawi;
> ”Telah dikalahkan bangsa Rumawi.” – 30 Ar Rum 2.
> ”Bangsa Rumawi adalah suatu bangsa yang beragama Nasrani yang mempunyai Ki-
tab Suci, sedang bangsa Persia adalah beragama Majusi [kafir], menyembah api dan
berhala [musyrik]. Kedua bangsa itu saling berperang. Ketika tersiar berita bangsa
Rumawi dikalahkan bangsa Persia, maka kaum kafir di Mekah sangat bergembira, ka
rena mereka berpihak pada bangsa kafir [Persia]. Sedang kaum Muslimin berduka.
[Ini menandakan bahwa kaum Muslimin/Islam mempunyai rasa persahabatan terha-
dap kaum Nasrani]. Kemudian turunlah ayat ini [30 Ar Rum 3] dan ayat yang beri-
kutnya menerangkan bahwa bangsa Rumawi sesudah kalah itu akan mendapat keme
nangan dalam masa beberapa tahun saja. Hal itu benar-benar terjadi. Bangsa Persia
dikalahkan oleh bangsa Rumawi. Dengan kejadian yang demikian maka nyatalah ke
benaran Nabi Muhammad saw sebagai nabi dan rasul dan kebenaran Al Qur’an seba
gai firman TUHAN.” – Keterangan No. 1163, 30 Ar Rum 3,4.
237. Gereja Roma Katolik;
..............AIA, 19.
> ”Kemudian KAMI iringkan di belakang mereka rasul-rasul KAMI dan KAMI iringkan
[pula] Isa putra Maryam; dan KAMI berikan kepadanya Injil dan KAMI jadikan da
lam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka
mengada-adakan rahbaniyyah, padahal KAMI tidak mewajibkannya kepada mereka
tetapi [mereka sendirilah yang mengada-adakannya] untuk mencari keridhaan
ALLAH, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya.
Maka KAMI berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya
dan banyak di antara mereka orang-orang fasik.” – 57 Al Hadid 27.
* Keterangan no. 1460; Yang dimaksud dengan rahbaniyyah ialah tidak beristri atau
tidak bersuami dan mengurung diri dalam biara.
238. Orang Kristen yang berkasih sayang;
> ”dan KAMI berikan kepadanya Injil dan KAMI jadikan dalam hati orang-orang yang
mengikutinya rasa santun dan kasih sayang.” – 57 Al Hadid 27.
> ”Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada ALLAH dan hari
akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang ALLAH dan Ra
sulNYA, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak atau anak-anak atau saudara-sauda
ra ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang ALLAH telah mena
namkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan
yang datang daripadaNYA.” – 58 Al Mujadilah 22.

S A B T U.
239. Dikutuk seperti kera;
> ”Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pa
da hari Sabtu, lalu KAMI berfirman kepada mereka: Jadilah kamu kera yang hina.”
2 Al Baqarah 65.
> ”lalu KAMI putarkan ke belakang atau KAMI kutuk mereka sebagaimana KAMI telah
mengutuk orang-orang [yang berbuat maksiat] pada hari Sabtu. Dan ketetapan
ALLAH pasti berlaku.” – 4 An Nisa’ 47.
240. Merupakan peraturan ALLAH;
> ”dan KAMI perintahkan [pula] kepada mereka: Janganlah kamu melanggar peraturan
mengenai hari Sabtu.” – 4 An Nisa’ 154.
241. Pelajaran bagi orang-orang yang bertakwah;
> ”Maka KAMI jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu, dan
bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang
bertakwah.” – 2 Al Baqarah 66.
242. Kewajiban menghormati hari Sabtu;
> ”Sesungguhnya diwajibkan [menghormati] hari Sabtu atas orang-orang [Yahudi] yg
berselisih padanya.” – 16 An Nahl 124.
* Keterangan no. 844; Menghormati hari Sabtu itu ialah dengan jalan memperbanyak
ibadat dan amalan-amalan yang saleh serta meninggalkan pekerjaan sehari-hari.
243. Peraturan hari Sabtu untuk semua orang;
> 2 Al Baqarah 66; yang datang kemudian; yang bertakwah!
> Lihat, no. 166; Satu agama, satu TUHAN.
> Lihat, no. 167: Satu syari’at.
> Lihat, no. 22: Firman ALLAH tidak pernah berubah.

SETAN.
244. Musuh manusia;
> ”Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” – 2 Al Baqarah 208.
245. Setan diberi penangguhan;
> ”ALLAH berfirman [kalau begitu] maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang
yang diberi tangguh.” – 15 Al Hijr 37.
246. Tidak menurut pada ALLAH;
> Lihat, no. 209; 17 Al Isra’ 61.
247. Tidak ada pengampunan;
> Lihat, no. 184.

SHALAT.
248. Arti shalat; berdoa/sembahyang. – 2 Al Baqarah 3, keterangan no. 15.
249. Shalat 5 waktu diperintahkan;
..........AIA, 20.
> ”Perintah ALLAH yang diberikan kepada Nabi Muhammad pada waktu beliau menja-
lani Isra’ dan Mi’rat.” – Sejarah Nabi Muhammad, hal. 68.
250. Sembahyang Jum’at yang pertama;
> Lihat, no. 216.
251. Seruan sembahyang Jum’at;
> ”Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari
Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat ALLAH dan tinggalkanlah jual-
beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” – 62 Al Jumu’ah
9.
* Hari ke-6, dalam bahasa Arabnya, adalah: ”SITTAH.”
* Sedangkan ”Jum’at”, berasal dari kata: Juma’at atau jama’ah atau kumpulan o-
rang.
* Jadi, kalau ayat itu dibaca dalam terjemahan yang sebenarnya, bunyinya:
.....apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari ’BERKUMPUL’.......”
Maksudnya: pada hari umat mengadakan sembahyang bersama !
* Kapankah umat ditentukan ALLAH untuk bersembahyang bersama-sama ? Tidak la-
in adalah pada hari ’PERHENTIAN’, yaitu hari ke tujuh, yang dalam bahasa Arab
dinamai: ’Perhentian’ > SABA’A, SABAT, ’Hari ke-7’ > SABTU, SABTA, SABTI.
252. Isa diperintahkan mendirikan shalat;
> Lihat, no. 128.

UMAT SISA.
253. Golongan yang lurus;
> ”Mereka itu tidak sama; diantara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, me
reka membaca ayat-ayat ALLAH pada beberapa waktu dimalam hari, sedang mereka
juga bersujud [sembahyang].” – 3 Ali Imran 113.
254. Golongan pertengahan;
> ”Diantara mereka ada golongan pertengahan.” – 5 Al Ma’idah 66.
* Keterangan, no. 429: Bahwa yang dimaksud dengan golongan pertengahan adalah
orang yang berlaku jujur dan lurus dan tidak menyimpang dari kebenaran.
255. Umat yang kecil;
> ”Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan
kamu selalu berpaling.” – 2 Al Baqarah 83.
256. Golongan yang beriman;
> ”maka ada diantara mereka yang beriman dan ada [pula] diantara mereka yang ka
fir.” – 2 Al Baqarah 253.
257. Golongan yang teguh pendiriannya;
> ”Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: TUHAN kami ialah ALLAH, kemudi-
an mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mere-
ka tiada [pula] berdukacita.” – 46 Al Ahqaf 13.
* Keterangan, no. 1388; Istiqamah ialah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap bera
mal saleh.
* ”Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya, sebagai balas
an atas apa yang telah mereka kerjakan.” – 46 Al Ahqaf 14.

YAHUDI – NASRANI.
258. Tidak perlu kuatir terhadap Yahudi/Nasrani;
> ”Sesungguhnya orang-orang Mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan
orang-orang Shabi’in, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada
ALLAH, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari TU
HAN mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak [pula] mereka
bersedih hati.” – 2 Al Baqarah 62.
259. Yang berpaling menjadi musuh;
> ”Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sung
guh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mere
ka berada dalam permusuhan [dengan kamu].” – 2 Al Baqarah 137.
260. Musuh dan sahabat orang Islam;
> Lihat, no. 169, 170
261. Dua golongan dari Yahudi/Nasrani;
> ”maka ada diantara mereka yang beriman dan ada[pula] diantara mereka yang ka-
..................AIA, 21.
fir.” – 2 Al Baqarah 253.
> ”Kemudian sebagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi [kebe-
naran].” – 3 Ali Imran 23.
262. Yang melampaui batas;
> ”Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan jangan
lah kamu mengatakan terhadap ALLAH kecuali yang benar.” – 4 An Nisa’ 171.
263. Di atas orang kafir;
> ”dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir
hingga hari kiamat.” – 3 Ali Imran 55.
264. Perselisihan Yahudi dan Nasrani;
> ”Dan orang-orang Yahudi berkata: Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu
pegangan, dan orang-orang Nasrani berkata: Orang-orang Yahudi tidak mempunyai
suatu pegangan, padahal mereka [sama-sama] membaca Alkitab.” – 2 Al Baqarah
113.
265. Mengatakan sebagai anak-anak ALLAH;
> ”Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: Kami ini adalah anak-anak ALLAH
dan kekasih-kekasihNYA. Katakanlah: Maka mengapa ALLAH menyiksa kamu kare
na dosa-dosamu ? [Kamu bukanlah anak-anak ALLAH dan kekasih-kekasihNYA], te
tapi kamu adalah manusia [biasa] diantara orang-orang yang diciptakanNYA.” – 5
Al Ma’idah 18.
266. Makanan haram sebagai hukuman untuk Yahudi;
> ”Maka disebabkan kazaliman orang-orang Yahudi KAMI haramkan atas mereka [me
makan makanan] yang baik-baik [yang dahulu] dihalalkan bagi mereka, dan karena
mereka banyak menghalangi [manusia] dari jalan ALLAH.” – 4 An Nisa’ 160.
267. Larangan menjadikan pemimpin Yahudi/Nasrani;
> ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi
dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin [mu].” – 5 Al Ma’idah 51.
268. Menjadikan rahib-rahib Yahudi sebagai TUHAN;
> ”Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai TUHAN
selain ALLAH, dan [juga mereka mempertuhankan] Al Masih putra Maryam, pada
hal mereka hanya disuruh menyembah TUHAN Yang Mahaesa.”: - 9 At Taubah 31.
269. Yang mengubah firman ALLAH;
> ”Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal sego-
longan dari mereka mendengar firman ALLAH lalu mereka mengubahnya setelah me
reka memahaminya, sedang mereka mengetahui.” – 2 Al Baqarah 75.




==============



















......................AIA, 22.






























Tidak ada komentar:

Posting Komentar