BAB I
HIKMAH SUJUD DALAM SHOLAT
Salah
satu rangkaian dalam rukun shalat adalah sujud yang berarti “memuliakan”,
“menghormati”, “tunduk dan patuh” kepada Allah swt. Di dalam Islam, ada
beberapa jenis sujud, yakni sujud sahwi (sujud yang dilakukan karena
lupa dalam gerakan shalat), sujud syukur (sujud yang dilakukan
sebagai tanda bersyukur kepada Allah swt atas segala nikmat yang diberikan-Nya)
dan sujud tilawah (sujud yang dilakukan saat menjumpai ayat-ayat
sajdah). Dalam kaitan sujud tilawah, terdapat hadits yang artinya: “Nafi' dari Ibnu Umar meriwayatkan: Rasulullah
saw membacakan untuk kami satu surat, yakni surat As Sajdah, lalu Rasulullah
saw sujud dan kamipun sujud bersamanya”
(HR.Bukhari dan Muslim).
Agar perintah sujud dapat kita laksanakan dengan penuh
penghayatan, maka setiap kita perlu memahami apa makna atau hikmah dibalik
perintah sujud kepada Allah swt. Diantaran hikmah sujud adalah sebagai berikut
:
1. Wujud Kepatuhan
Sujud yang secara harfiyah berarti patuh menunjukkan
bahwa bila manusia sujud, berarti ia siap untuk menunjukkan kepatuhan dalam
situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga sebagaimana alam semesta sudah
tunduk pada ketentuan Allah swt, sebagaimana firman-Nya:
¬!ur
ßàfó¡o
`tB
Îû
ÏNºuq»yJ¡¡9$#
ÇÚöF{$#ur
$YãöqsÛ
$\döx.ur
Nßgè=»n=Ïßur
Íirßäóø9$$Î/
ÉA$|¹Fy$#ur
)
ÇÊÎÈ
“ Hanya kepada Allah-lah sujud
(patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri
ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang
hari.” (QS Arf Ra’d/13:15).
Sujudnya apa yang di langit dan di bumi berarti
kepatuhannya memenuhi ketetapan Allah swt yang berkaitan dengan alam semesta,
bahkan bayang-bayangpun sujud untuk menunjukkan betapa besar kekuasaan Allah
swt terhadap alam raya ini.
2.
Tuntutan Iman dan Ilmu
Orang yang berilmu dan mendasari penguasaan ilmunya itu
dengan iman akan membuat ia selalu sujud kepada Allah swt, hal ini karena ilmu
memang akan mengantarkan seseorang kepada iman yang mantap mengingat betapa
luas ilmu yang dimiliki Allah swt dan betapa sedikit ilmu yang bisa kita
kuasai, ini semua akan membuat seorang mukmin harus selalu bersujud kepada
Allah swt sebagaimana firman-Nya:
ö@è%
(#qãZÏB#uä
ÿ¾ÏmÎ/
÷rr&
w
(#þqãZÏB÷sè?
4
¨bÎ)
tûïÏ%©!$#
(#qè?ré&
zNù=Ïèø9$#
`ÏB
ÿ¾Ï&Î#ö6s%
#sÎ)
4n=÷Fã
öNÍkön=tã
tbrÏs
Èb$s%øF|Ï9
#Y¤fß
ÇÊÉÐÈ tbqä9qà)tur
z`»ysö6ß
!$uZÎn/u
bÎ)
tb%x.
ßôãur
$uZÎn/u
ZwqãèøÿyJs9
ÇÊÉÑÈ tbrÏsur
Èb$s%øF|Ï9
cqä3ö7t
óOèdßÌtur
%Yæqà±äz
)
ÇÊÉÒÈ
107.
Katakanlah:
"Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah).
Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran
dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud,
108.
Dan mereka berkata:
"Maha suci Tuhan Kami, Sesungguhnya janji Tuhan Kami pasti dipenuhi".
109.
Dan mereka menyungkur
atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'. (QS Al
Isra/17:107-109).
3.
Menyindir Orang yang Enggan Bersujud
Kenyataan menunjukkan bahwa banyak manusia yang tidak mau
sujud kepada Allah swt, ini akan menimbulkan penyesalan yang tiada terkira,
baik di dunia dengan kesombongannya maupun di akhirat dengan siksa yang sangat
pedih. Keengganan
mereka untuk tunduk pada perintah Allah ini akan membuatnya semakin jauh dengan
ajaran yang datang dari Allah swt, padahal sebenarnya mereka amat
membutuhkannya, Allah swt berfirman:
#sÎ)ur
@Ï%
ãNßgs9
(#rßßÚó$#
Ç`»uH÷q§=Ï9
(#qä9$s%
$tBur
ß`»oH÷q§9$#
ßàfó¡nSr&
$yJÏ9
$tRããBù's?
öNèdy#yur
#YqàÿçR
)
ÇÏÉÈ
“ Dan apabila dikatakan kepada
mereka: "Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang", mereka
menjawab:"Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah Kami akan sujud kepada
Tuhan yang kamu perintahkan kami(bersujud kepada-Nya)?", dan (perintah
sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman).” (QS Al Furqan/25:60).
4.
Mengingatkan Agar Bersujud Kepada Tuhan Yang Benar
Manakala kita selalu sujud kepada Allah swt, ini
sekaligus mengingatkan manusia bahwa Allah-lah Tuhan yang benar dan karenanya
kita harus bersujud kepada-Nya serta tunduk, patuh dan taat kepada-Nya dalam
situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga serta dimanapun kita berada, Allah
swt berfirman:
ô`ÏBur
ÏmÏG»t#uä
ã@ø©9$#
â$yg¨Y9$#ur
ߧôJ¤±9$#ur
ãyJs)ø9$#ur
4
w
(#rßàfó¡n@
ħôJ¤±=Ï9
wur
ÌyJs)ù=Ï9
(#rßßÚó$#ur
¬!
Ï%©!$#
Æßgs)n=yz
bÎ)
öNçFZà2
çn$Î)
crßç7÷ès?
ÇÌÐÈ ÈbÎ*sù
(#rçy9ò6tFó$#
tûïÏ%©!$$sù
yYÏã
y7În/u
tbqßsÎm7|¡ç
¼çms9
È@ø©9$$Î/
Í$pk¨]9$#ur
öNèdur
w
tbqßJt«ó¡o
)
ÇÌÑÈ
37.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam,
siang, matahari dan bulan. janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi
sembahlah Allah yang menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah.
38.
Jika mereka menyombongkan diri, Maka mereka (malaikat)
yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang
mereka tidak jemu-jemu. (QS Fushilat/41:37-38).
5.
Berpaling Dari Orang Yang Mendustakan
Kesungguhan kita untuk tetap sujud kepada Allah swt dalam
artinya yang luas membuktikan bahwa kita hanya mau tunduk kepada Allah swt dan
berpaling dari orang-orang yang mendustakan-Nya. Hal ini dinyatakan dalam
firman-Nya:
|M÷uäur&
Ï%©!$#
4sS÷Zt
ÇÒÈ #´ö7tã
#sÎ)
#©?|¹
ÇÊÉÈ |M÷uäur&
bÎ)
tb%x.
n?tã
#yçlù;$#
ÇÊÊÈ ÷rr&
ttBr&
#uqø)G9$$Î/
ÇÊËÈ |M÷uäur&
bÎ)
z>¤x.
#¯<uqs?ur
ÇÊÌÈ óOs9r&
Ls>֏t
¨br'Î/
©!$#
3tt
ÇÊÍÈ xx.
ûÍ.s!
óO©9
ÏmtG^t
$Jèxÿó¡oYs9
ÏpuϹ$¨Z9$$Î/
ÇÊÎÈ 7puϹ$tR
>pt/ɻx.
7py¥ÏÛ%s{
ÇÊÏÈ äíôuù=sù
¼çmtÏ$tR
ÇÊÐÈ äíôuZy
spuÏR$t/¨9$#
ÇÊÑÈ xx.
w
çm÷èÏÜè?
ôßÚó$#ur
>ÎtIø%$#ur
)
ÇÊÒÈ
9.
Bagaimana pendapatmu
tentang orang yang melarang,
10.
Seorang hamba ketika
mengerjakan shalat[1590],
11.
Bagaimana pendapatmu
jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran,
12.
Atau Dia menyuruh
bertakwa (kepada Allah)?
13.
Bagaimana pendapatmu
jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?
14.
Tidaklah Dia mengetahui
bahwa Sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?
15.
Ketahuilah, sungguh jika
Dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya[1591],
16.
(yaitu) ubun-ubun orang
yang mendustakan lagi durhaka.
17.
Maka Biarlah Dia
memanggil golongannya (untuk menolongnya),
18.
Kelak Kami akan
memanggil Malaikat Zabaniyah[1592],
19. Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan
sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan). (QS Al
Alaq/96:9-19)
[1590]
Yang dimaksud dengan orang yang hendak melarang itu ialah Abu Jahal, yang
dilarang itu ialah Rasulullah sendiri. akan tetapi usaha ini tidak berhasil
karena Abu Jahal melihat sesuatu yang menakutkannya. setelah Rasulullah selesai
shalat disampaikan orang berita itu kepada Rasulullah. kemudian Rasulullah
mengatakan: "Kalau jadilah Abu Jahal berbuat demikian pasti Dia akan
dibinasakan oleh Malaikat".
[1591]
Maksudnya: memasukkannya ke dalam neraka dengan menarik kepalanya.
[1592]
Malaikat Zabaniyah ialah Malaikat yang menyiksa orang-orang yang berdosa di dalam
neraka..
6.
Meneladani Nabi dan Pengikutnya
Para
Nabi dan orang yang bersama dengan dia dengan penuh kesetiaan selalu bersujud
kepada Allah swt. Manakala kita melakukannya juga, maka kita berarti orang yang
telah meneladani Rasulullah dengan para pengikutnya yang setia sehingga kitapun
menjadi umatnya yang sejati, Allah swt berfirman:
y7Í´¯»s9'ré&
z`Ï%©!$#
zNyè÷Rr&
ª!$#
NÍkön=tã
z`ÏiB
z`¿ÍhÎ;¨Y9$#
`ÏB
ÏpÍhè
tPy#uä
ô`£JÏBur
$oYù=yJym
yìtB
8yqçR
`ÏBur
ÏpÍhè
tLìÏdºtö/Î)
@ÏäÂuó Î)ur
ô`£JÏBur
$uZ÷yyd
!$oYøu;tGô_$#ur
4
#sÎ)
4n?÷Gè?
÷LÏiøn=tæ
àM»t#uä
Ç`»uH÷q§9$#
(#ryz
#Y£Úß
$|Å3ç/ur
)
ÇÎÑÈ
“ Mereka itu adalah orang-orang yang
telah diberi nikmat oleh Allah, Yaitu Para Nabi dari keturunan Adam, dan dari
orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan
Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami
pilih. apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, Maka
mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (QS Maryam/19:58).
7.
Mencontoh Malaikat
Malaikat selalu sujud kepada Allah swt, karena itu bila
kita bersujud dalam maknanya yang luas berarti kita telah mencontoh malaikat
dalam kehidupan kita di dunia ini yang membuat martabat kita menjadi begitu
mulia sebagaimana mulianya para malaikat, Allah swt berfirman:
¨bÎ)
tûïÏ%©!$#
yZÏã
În/u
w
tbrçÉ9õ3tGó¡o
ô`tã
¾ÏmÏ?y$t7Ïã
¼çmtRqßsÎm6|¡çur
¼ã&s!ur
crßàfó¡o
)
ÇËÉÏÈ
“ Sesungguhnya malaikat-malaikat
yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka
mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud[592].” (QS Al
A’raf/7:206).
[592] Ini salah satu ayat sajdah yang Disunatkan kita
bersujud setelah membacanya atau mendengarnya, baik di dalam sembahyang maupun
di luar sembahyang. sujud ini dinamakan sujud tilawah.
Manakala manusia tidak mau sujud kepada Allah swt, maka
manusiapun akan memiliki kesombongan sebagaimana telah dimiliki oleh iblis atau
syaitan yang membawa dampak negatif dalam kehidupan di dunia ini disebabkan ia
tidak mau tunduk pada ketentuan Allah swt.
Dari uraian di atas, nampak jelas betapa penting bersujud
kepada Allah swt dalam arti yang luas dan melaksanakannyapun dilakukan dengan
penuh penghayatan sehingga membawa pengaruh yang sangat positif dalam kehidupan
di dunia dan akhirat.
BAB
II
HIKMAH
SUJUD MENURUT ILMU KESEHATAN
MUNGKIN
ramai di kalangan umat Islam tidak sedar mengenai pelbagai hikmah yang
tersembunyi ketika sujud. Pada hal, kita perlu sadar bahawa tiada sutu pun
ciptaan dan perintah serta larangan Alloh SWT. yang sia-sia, malahan setiap
ciptaan itu mempunyai kelebihan yang sebelumnya tidak terjangkau oleh akal
manusia.
Manusia
hanya boleh sujud kepada Alloh SWT, dan ada dalam dua bentuk, yaitu sujud
lahiriah seperti ketika sholat dan sujud spiritual berbentuk ketaatan kepada
perintah Alloh SWT dan menjauhi larangan-Nya.
Ulama
mengatakan sujud ketika solat adalah waktu manusia paling hampir dekat dengan
Alloh SWT dan para ulama mendakwahkan kepada kita untuk melakukan sujud lebih
lama.
Oleh karena sujud memiliki faedah yang sangat berarti
untuk diri kita, khususnya dalam segi kesehatan, misalnya saja adalah melegakan
sistem pernafasan dan mengembalikan kedudukan organ ke tempat asalnya. Dalam
sujud usahakan untuk mengatur pernapasan dengan baik dan teratur. Beberapa
faedah sujud yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan kita, yaitu antara lain:
1.
membetulkan kedudukan
buah pinggang yang keluar sedikit dari tempat asalnya.
2.
membetulkan pundi
peranakan yang jatuh.
3.
menghilangkan sakit
hernia. (burut)
4.
mengurangi sakit perut
yang melilit ketika haid.
5.
melegakan paru-paru yang
sesak terutama bagi perokok.
6.
mengurangkan saki pada
penyakit apendiks(usus buntu) atau limpa(liver).
7.
kedudukan sujud adalah
paling baik untuk beristirahat dan tulang pungung.
8.
meringankan bahagian
pelvis.
9.
memberi dorongan supaya
mudah tidur.
10.
menggerakkan otot bahu,
dada, leher, perut serta punggung ketika akan sujud dan bangun daripada sujud.
11.
pergerakan otot itu
menjadikan ototnya lebih kuat dan elastik, secara automatik memastikan
kelicinan perjalanan darah yang baik.
12.
bagi wanita, pergerakan otot itu menjadikan buah dadanya
lebih baik, mudah berfungsi untuk menyusukan bayi dan terhindar daripada sakit
buah dada.
13.
mengurangkan kegemukan.
14.
pergerakan bahagian otot
memudahkan wanita bersalin, organ peranakan mudah kembali ke tempat asal serta
terhindar daripada sakit gelombang perut (convulsions).
15.
organ terpenting yaitu otak manusia menerima banyak bekalan darah
dan oksigen.
16.
mengelakkan pendarahan
otak jika tiba-tiba menerima pengepaman darah ke otak secara kuat dan mengejut
serta terhindar penyakit salur darah dan sebagainya.
Dari
segi psikologi pula, sujud membuatkan kita merasa rendah diri di hadapan Yang
Maha Pencipta sekali gus mengikis sifat sombong, riak, takbur dan sebagainya.
Dari segi perubatan, kesan sujud yang lama akan menambahkan kekuatan aliran
darah ke otak yang boleh mengelakkan pening kepala dan migrain, menyegarkan
otak serta menajamkan akal fikiran sekali gus menguatkan mentaliti seseorang.
A.
Mencegah Penyakit Stroke
Menurut
kajian, terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang tidak dimasuki
darah sedangkan setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk
berfungsi secara normal dan sempurna. Pada
saat sujud pembuluh darah nadi balik, dikunci dipangkal paha, sehingga tekana
darah akan lebih banyak dialirkan kembali ke jantung dan di pompa ke kepala. Posisi
sujud adalah cara maksimal untuk mengalirkan darah dan oksigen ke otak dan
anggota tubuh di kepala. Posisi dujud adalah teknik terbaik untuk membongkar
sumbatan pembuluh darah jantung sehingga mencegah koroner. Juga membuat
pembuluh darah halus di otak mendapat tekanan lebih, sehingga bisa mencegah
stroke.
B.
Untuk Kesuburan dan Kesehatan Organ Kewanitaan
Postur
: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada
lantai. Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian
leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen
bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang.
Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah
mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir.
Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi
kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
C.
Pacu Kecerdasan
Gerakan
sujud dalam shalat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri
serendah rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut
pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut
pandang psikologis) yang didalami Prof Sholeh, gerakan ini mengantar manusia
pada derajat setinggi tingginya. Mengapa?
Dengan
melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk
menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas
kepala yamg memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak
mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan
kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan.
Risetnya
telah mendapat pengakuan dari Harvard Universitry, AS. Bahkan seorang dokter
berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah diam
diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.
D.
Perindah Postur
Gerakan
gerakan dalam salat mirip yoga atau peregangan (stretching). Intinya untuk
melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan shalat
dibandingkan gerakan lainnya adalah shalat menggerakan anggota tubuh lebih
banyak, termasuk jari kaki dan tangan.
Sujud
adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud,
beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat
inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan
wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga
memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.
E.
Memudahkan Persalinan
Masih
dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan
pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot otot perut (rectus abdominis
dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ
di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita
karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan
yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat,
maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh
dapat mengembalikan serta mempertahankan organ organ perut pada tempatnya kembali
(fiksasi).
BAB
III
RAHASIA
SUJUD DI DALAM SHOLAT
Pernahkah
kita terfikir setelah lama usia
kita mendirikan solat berserta syarat rukunnya, apakah rukun sholat yang paling disukai oleh Allah SWT. Dengan
menyelami, memahami, menjiwai serta menghayati setiap detik ibadah atau sholat yang dikerjakan barulah kita akan mendapat
manis dan faedah darinya. Barulah ibadah kita itu dapat membentengi dan mencegah diri kita dari dosa dan noda.
Firman Allah SWT
ã@ø?$#
!$tB
zÓÇrré&
y7øs9Î)
ÆÏB
É=»tGÅ3ø9$#
ÉOÏ%r&ur
no4qn=¢Á9$#
(
cÎ)
no4qn=¢Á9$#
4sS÷Zs?
ÇÆtã
Ïä!$t±ósxÿø9$#
Ìs3ZßJø9$#ur
3
ãø.Ï%s!ur
«!$#
çt9ò2r&
3
ª!$#ur
ÞOn=÷èt
$tB
tbqãèoYóÁs?
ÇÍÎÈ
“ Bacalah apa yang telah
diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.
dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Surah Al-Ankabut ayat:45)
Segala rukun di dalam sholat yang melibatkan qalbi
(naluri), qauli (lisan) dan fi’li (perbuatan) mempunyai pengertian dan maksud
yang amat mendalam sekali disisi Allah SWT. Segala pergerakan di dalam
solat sebenarnya sarat dengan hikmah dan pendidikan dari Allah SWT dan amalan
atau rukun yang paling disukai oleh Allah ialah rukun sujud.
Sujud
adalah waktu di mana seorang hamba itu paling dekat dengan Penciptanya. Pergerakan sujud itu
secara lahirnya telah menunjukkan “rasa menghina dirinya” seseorang hamba itu
di depan Tuhannya di dalam keadaan menyerah diri, pasrah, berikrar dan mengaku
bahwa “Ya Allah hanya Engkaulah Tuhan yang layak disembah, ditakuti, dicintai
dan hanya pada-Mu sajalah tempat berserah dan memohon pertolongan”.
Seorang sahabat Nabi SAW iaitu Huzaifah r.a berkata bahwa
Rasulullah SAW telah bersabda: “ Tiadalah keadaan seorang hamba yang paling
disukai oleh Allah daripada Dia melihat hamba-Nya itu di dalam keadaan
bersujud, dengan meletakkan mukanya di tanah ( sebagai tamsilan tunduk, pasrah
dan rasa hina seorang hamba kepada Allah)”. (Hadis Riwayat Imam Tabrani).
Tatkala Nabi Muhammad SAW Isra’ dan Mi’raj ketika sampai
di langit yang ketiga para malaikat-malaikat disana dalam keadaan sujud selama-
lamanya tetapi dikehendaki waktu Nabi SAW sampai para malaikat mengangkat
kepala tanda hormat.
Apabila Nabi SAW memberi salam kepada para malaikat,
semua malaikat itu bangun dari sujud kerana menjawab salam dan berkenalan
dengan melihat wajah Nabi Muhammad SAW kemudian mereka sujud kembali. Telah
bersabda Rasulullah SAW, Bumi keseluruhannya adalah masjid melainkan tempat
perkuburan dan tempat mandi. “ Telah dijadikan untuk kita bumi seluruhnya
adalah masjid. Maka jangan anda sapu pasir pada tempat sujud kerana rahmat
Allah berada di hadapan. Dan berdebu muka ku untuk Allah yang maha Mulia lagi
maha Tinggi sebab pasir kerana itulah puncak ibadah kepada Allah Taala. Tidak
dikira bersolat bagi mereka yang tidak sampai atau kena hidungnya ke bumi
(tanah) seperti juga dahinya”.
Oleh kerana banyak hadits yang menyebut tentang bumi dan
kaitannya dengan sujud maka para ulama’ bersepakat mengatakan
sekurang-kurangnya mesti sekali seumur hidup sholat dan sujud di atas bumi
dengan tidak beralas dan jika memperbanyak adalah lebih baik. Maka
dengan sebab itulah orang-orang yang bermazhab Syiah bersolat di atas bumi atau
dengan membawa kemana-mana sapu tangan yang khas ada di atasnya tanah untuk alas sujud.
Allah SWT berfirman :
$yJ¯RÎ)
ß`ÏB÷sã
$uZÏG»t$t«Î/
tûïÏ%©!$#
#sÎ)
(#rãÅe2è
$pkÍ5
(#ryz
#Y£Úß
(#qßs¬7yur
ÏôJpt¿2
öNÎgÎn/u
öNèdur
w
crçÉ9õ3tFó¡o
)
ÇÊÎÈ
“ Sesungguhnya orang yang benar
benar percaya kepada ayat ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan
dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud[1192] seraya bertasbih dan memuji
Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong”. (Surah As-Sajadah ayat 15)
[1192]
Maksudnya mereka sujud kepada Allah serta khusyuk. Disunahkan mengerjakan sujud
tilawah apabila membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah yang seperti ini.
Di dalam gerakan sujud itu ada simbolik dan hikmah yang
harus difahami dan dihayati. yaitu bersama tertancap dan menempelnya tujuh
anggota badan kita dengan bumi, pergerakan yang sepenuh jiwa, sepenuh rasa hina
dan mengharap kepada Allah SWT dan penyerahan secara total seorang hamba
terhadap Penciptanya dalam menerima serta mematuhi segala perintah dan larangan
dari-Nya. Jangan sampai berlaku, hanya di dalam solat sahaja kita
sujud tetapi di dalam kehidupan seharian kita bersifat “jauh api dari panggang”
didalam erti kata yang lain kita tidak tunduk, tidak taat dan tidak menyerah
secara total kepada peraturan dan sistem Allah yang Maha Sempurna.
Seyogyanya dilakukan setiap melakukan rukun sujud
ketika sholat
sentiasalah membaharui ingatan kepada Allah SWT (Al-Khaliq). Manakala tunduk
meletakkan dahi ketika sujud hendaklah merasakan bahawa ia sedang menghina diri
kepada suatu Zat Allah Yang Maha Agung dan apabila ia merasa kehebatan Allah
Yang Maha Agung maka ketika itu ia juga harus merasai dirinya itu amat kecil
dan terlalu kerdil di hadapan Zat Yang Maha Agung. Sujud bererti seseorang itu
telah meletakkan wajahnya ditempat yang paling rendah di atas tanah ini
bermakna ia telah meletakkan seluruh dirinya di atas tanah.
Dengan
sujud itu bererti telah mengingatkan dirinya terhadap punca asal kejadian
manusia itu dari tanah dan mengembalikan dirinya kepada tanah. Apabila ia telah
sanggup menghantar dahinya dan juga dirinya ke tempat yang hina maka tidak
mungkin ia akan bersikap sombong lagi terhadap Allah yang menciptakan dirinya
dari tanah itu.
Sesungguhnya asal kejadian manusia itu seperti yang
dijelaskan di dalam Al-Quran adalah dijadikan dari tanah maka setiap kali
seseorang itu sujud adalah bertujuan mengasuh hatinya bahawa ia kelak akan
dikembalikan kepada tanah iaitu menemui kematian seperti yang dijanjikan oleh
Allah SWT.
Dengan demikian bererti sujud itu juga mengasuh hati
manusia bukan saja supaya mengingat akan asal kejadiannya tetapi juga akan
dikembalikan ke tanah iaitu menemui ajal kematian. Maka setiap
kali sujud sewajarnya seseorang itu sentiasa ia mengingati akan mati, apabila
ia ingat akan mati maka terasa seolah-olah bahawa solatnya itu sebagai solat
penghabisan kerana ia akan menghantarkan dirinya ke tanah. Ia merasakan bahawa
setiap kali ia sujud seolah-olah ia tidak akan bangun lagi. Sedangkan kematian
itu merupakan pintu bagi seseorang memasuki gerbang akhirat.
Dalam keadaan demikian maka hati akan merasa gerun dan
merasai kebesaran Allah dan ketika itulah ia membaharui lagi di dalam hatinya
untuk mensucikan Zat Allah Yang Maha Tinggi disamping lidah tidak bertulang
mengucapkan, “Subhana Rabbial- A’la wa-Bihamdih”.
Selain itu kesan sujud yang lama akan menambahkan
kekuatan aliran darah ke otak yang boleh mengelakkan pening kepala dan migrain,
menyegarkan otak serta menajamkan akal fikiran sekali gus menguatkan mentaliti
kita (terutama ketika sujud waktu solat Subuh).
A.
Arti
Sujud dalam Shalat
Sujud
merupakan bagian dan unsur terpenting dalam beribadah shalat. sujud mengandung
pengertian yang sangat mendalam dalam kehidupan kita. dan sujud jaga merupakan
bagian yang sangat tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Abu Hurairah
pernah berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda "Sedekat-dekatnya hamba
dari Tuhannya adalah seorang yang bersujud, oleh karena itu banyak-banyaklah
berdo'a."(HR Muslim, Abu DAud dan Nasa'i)
Apabila kita perhatikan di dalam Al Qur'an, akan banyak
kita jumpai kata-kata sujud daripada kata=kata ruku'. sebab di dalam sujudlah
terdapat momen-momen yang sesuai untuk merendahkan diri seorang hamba di
hadapan Khaliknya yang Maha Agung. ketika bersujud seorang mukmin akan dapat
merasakan seolah-olah sedang berhadapan dengan Allah. karenannya ketika seorang
mukmin bersujud dengan khusuk mereka mencurahkan segala isi hatinya, mengadukan
dirinya dan kesedihannya kepada Allah, maka iapun merasakan timbulnya suatu
yang dapat menghilangkan kepedihan dan kesusahannya, kelapangan dada serta
kemudahan persoalannya hanya kepada Allah SWT.
Bagi orang-orang yang beriman ia akan dapat merasakan
bagaimana lezatnya dan manisnya ketika berjumpa dengan Allah saat sujud dalam
shalat. sehingga tidak ada waktu yang ditunggu-tunggu selain waktu shalat yang
dapat mengantarkannya berjumpa dengan Allah. karenanya tak heran jketika kita
membaca sejarah para sahabat RAsulullah SAW dahulu yang hatinya selalu terpaut
dengan Allah, meskipun dalam keadaan perang, dalam tawanan orang-orang musyrik,
dan pada saat terluka parah ia tetap menjalankan ibadah shalat. seperti halnya
yang terjadi dengan Umar bin Khatab. pada akhir hayat Umar ra. karena tusukan
pisau, beliau banyak mengeluarkan darah dan sering pingsan. karena semikian
parahnya beliau dikira telah wafat. meskipun dalam keadaan udzur seperti itu,
jika tiba waktu shalat, seliau segera berdiri lalu pergi untuk mengerjakan
shalat. beliau berkata, "Sesungguhnya sangat penting bagi seseorang untuk
menjaga shalatnya. barangsiapa tidak menjaga shalatnya, ia tidak memperoleh
bagian apapun dalam Islam."
Kejadian tersebut pernah juga dialami sahabat Rasululllah
SAW yang bernama Abdullah bin Abbas ra. matanya kemasukan sesuatu sehingga
orang-orang menyarankan untuk sementara waktu harus meninggalkan shalat agar
matanya sembuh. seketika dia menjawab bahwa dia tidak akan melakukan itu karena
Rasulullah telah bersabda, "Barangsiapa meninggalkan shalat, niscaya ia
akan menjumpai Allah SWT dalam keadaan Allah murka kepadanya."
Begitu besar nilai ketaqwaan seseorang yang telah
merasakan indahnya iman dalam dadanya. walaupun kondisinya sudah parah dan
tidak berdaya, namun semuanya itu tidak membuat lupa pada kewajibannya kepada
Allah yaitu tunduk dan menyembahnya dalam keadaan lapang maupun sempit. semoga
kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang tunduk dan taat kepada
Allah SWT. Amieen...
subhanallah allah maha segalanya atas semua yang dia kehendaki .
BalasHapus